Wasiat Terbaru Warren Buffett: Bagaimana Kekayaannya akan Dibagikan?

- 1 Juli 2024, 13:03 WIB
Chairman Berkshire Hathaway Warren Buffett menghadiri rapat pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway Inc di Omaha, Nebraska, AS, 3 Mei 2024.
Chairman Berkshire Hathaway Warren Buffett menghadiri rapat pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway Inc di Omaha, Nebraska, AS, 3 Mei 2024. /REUTERS/Scott Morgan/File Photo

ZONA PRIANGAN - Warren Buffett telah merevisi rencana kekayaannya setelah kematiannya. Buffett, 93 tahun, ketua Berkshire Hathaway, mengungkapkan kepada Wall Street Journal bahwa dia telah mengubah wasiatnya dan tidak akan melanjutkan sumbangan ke Bill & Melinda Gates Foundation setelah kematiannya. Sebagai gantinya, dia akan mengalokasikan kekayaannya ke sebuah yayasan amal baru yang dikelola oleh tiga anaknya.

"Gates Foundation tidak akan menerima dana setelah kematianku," kata Buffett kepada Journal, dikutip ZonaPriangan.com dari Wall Street Journal.

Buffett menyebutkan bahwa dia telah mengubah wasiatnya beberapa kali, perubahan terbaru didorong oleh keyakinannya terhadap nilai-nilai dan kemampuan anak-anaknya untuk mendistribusikan kekayaannya dengan tepat. Masing-masing anaknya memiliki organisasi filantropi sendiri.

Baca Juga: Bill Gates Bagikan Resume 48 Tahun yang Lalu, Pesan untuk Para Pencari Kerja

"Saya merasa sangat yakin dengan nilai-nilai ketiga anak saya, dan saya memiliki kepercayaan 100% pada bagaimana mereka akan menjalankan semuanya," kata Buffett.

Sebelumnya, Buffett menyatakan bahwa lebih dari 99% dari kekayaannya akan disumbangkan untuk tujuan filantropi oleh Bill & Melinda Gates Foundation dan empat yayasan keluarga: Susan Thompson Buffett Foundation, Sherwood Foundation, Howard G. Buffett Foundation, dan NoVo Foundation.

Saat ini, Buffett tampaknya masih melanjutkan sumbangannya kepada Gates Foundation selama hidupnya.

Baca Juga: Bill Gates Mungkin Lebih Kaya dari Elon Musk dan Jeff Bezos

Berkshire Hathaway mengumumkan pada hari Jumat bahwa Buffett sedang mengonversi sekitar 9.000 saham Kelas A menjadi lebih dari 13 juta saham Kelas B.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Wall Street Journal CNN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah