Mengharukan, Kisah Cinta Dua Insan Beda Negara, Ketemu Ditempat Kerja, Kini Terhalang Perbatasan

- 22 November 2020, 21:09 WIB
Detik-detik Nurul dan Sumardi berpisah untuk sementara. Kisah Cinta Dua Insan Beda Negara ini Harus Terhalang Perbatasan Indonesia-Malaysia.
Detik-detik Nurul dan Sumardi berpisah untuk sementara. Kisah Cinta Dua Insan Beda Negara ini Harus Terhalang Perbatasan Indonesia-Malaysia. /Instagram/@KJRI Kuching

ZONA PRIANGAN – Urusan cinta kita tidak tahu bakal bertemu dimana. Cinta juga bisa hadir tanpa kita duga dan kapan saja.

Demikian halnya yang dialami oleh pasangan kekasih yang berbeda negara. Mereka adalah Nurul dan Sumardi.

Biarpun berasal dari negara yang berbeda, dua insan ini ternyata saling jatuh cinta.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19 Malaysia Telah Pulangkan 14.072 Pekerja Migran Indonesia Ilegal

Seperti dikutip ZonaPriangan.com dari WartaPontianak.com, perempuan yang berusia 24 tahun itu adalah Warga Negara (WN) Malaysia. Sedangkan Sumardi merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kalimantan Barat (Kalbar).

Sumardi dan Nurul. Kisah Cinta Dua Insan Beda Negara ini Harus Terhalang Perbatasan Indonesia-Malaysia.
Sumardi dan Nurul. Kisah Cinta Dua Insan Beda Negara ini Harus Terhalang Perbatasan Indonesia-Malaysia. Instagram/@KJRI Kuching

Sumardi waktu itu bekerja di sebuah restoran di kawasan Waterfront, Kuching, Sarawak, Malaysia.

Di sanalah dia bertemu dengan Nurul, yang juga bekerja di restoran yang sama. Sekira satu tahun lebih yang lalu.

Baca Juga: KKP Tangkap Dua Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Wilayah Indonesia

“Kedekatan dalam satu pekerjaan inilah menumbuhkan rasa cinta di antara mereka alias cinlok (cinta lokasi, red),” jelas Konsul Jendral Republik Indonesia (Konjen RI) di Kuching, Yonny Tri Prayitno kepada WartaPontianak.com seperti dikutip ZonaPriangan.com, Jumat 20 November 2020.

Kisah perjalanan cinta dua insan beda negara ini, kata Konjen Tri, terungkap setelah ada penangkapan terhadap Sumardi oleh Imigrasi Sarawak.

“Dari situlah, jalan ceritanya,” ucap dia.
Ternyata, Sumardi merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural di Kuching.

Baca Juga: Warga Jawa Tewas, Hendak Memasuki Wilayah Malaysia Secara Ilegal

Dia ditangkap pihak Imigrasi Sarawak di tempat kerjanya pada saat razia bagi pekerja asing di Kota Kuching tanpa izin, akhir Agustus 2020.

“Karena berkaitan dengan WNI, Nurul pacarnya Sumardi ini mendatangi Konsulat Jenderal RI (KJRI) Kuching untuk berkoordinasi. Saat itulah Nurul bercerita tentang hubungan ini,” kata Konjen Tri.

Artikel ini telah tayang di WartaPontianak.com dengan judul: "Cinlok di Waterfront Kuching, Pemuda Kalbar Bikin Klepek-klepek Gadis Malaysia"

Baca Juga: Apa-apaan Malaysia Melarang WNI Masuk, Bisa Bahaya Kalau Arab Saudi juga Ikut Melarang WNI Umrah

Di KJRI Kuching, Nurul dilayani Staf Fungsi Konsuler. Semua yang dirasa, disampaikannya.

Kata Konjen Tri, kala itu terlihat betapa sedihnya Nurul ketika harus berpisah dengan sang kekasihnya. Karena tidak seperti biasa, mereka selalu bertemu.

Nurul akhirnya bisa berjumpa kembali dengan Sumardi saat proses deportasi atau pemulangan di Pos CIQ Tebedu bersama tim KJRI Kuching.

Baca Juga: Unik! Spiderman di Malaysia Ini Malah Jualan Petai

Pertemuan sepasang kekasih berbeda negara di perbatasan Indonesia dan Malaysia itu sungguh mengharukan.

"Entah apa yang dibicarakan mereka berdua saat itu, yang pasti mereka sangat bahagia," ungkap Konjen Tri.

Namun pertemuan meraka hanya sekejap. Mereka harus berpisah kembali, Sumardi sang kekasih Nurul harus masuk ke wilayah Indonesia melalui PLBN Entikong.

Baca Juga: Pemda Pangandaran Tanggung Biaya Pemulangan Jenazah TKI Malaysia

Sebelum berpisah Nurul menyerahkan 2 tas milik Sumardi yang sempat dititipkan ke Nurul selama Sumardi ditahan.

Selain itu juga Nurul terlihat memberikan beberapa lembar uang Ringgit Malaysia kepada kekasihnya itu. Mereka pun berpisah di perbatasan.

“Sumardi ini dibawa pihak Imigrasi Sarawak ke tempat penahanan. Setelah proses penyiasatan dan mahkamah (peradilan, red), Sumardi harus menjalani hukuman 3 bulan di penjara Kota Sri Aman yang berjarak 190 kilometer dari Kuching,” jelas Konjen Tri.

Baca Juga: Setelah 13 Bulan Berjaga di Perbatasan Malaysia, 448 Tentara Kembali ke Keluarga

Kini, Sumardi telah bebas dari tahanan. Dia sudah dipulangkan atau dideportasi ke daerah asalnya di Kalbar.

Untuk sementara waktu, dia terpaksa berpisah dengan pujaan hatinya. Terpisahkan oleh jarak dan waktu serta masa pandemi Covid-19.

Sementara Nurul pun kembali ke kota Kuching dengan berbagai perasaan. Semoga mereka bisa melanjutkan cinta mereka ke jenjang perkawinan. Aamiin.*** (Ocsya Ade CP/WartaPontianak.com)

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: Warta Pontianak (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x