Warga Cirebon Besok Lebaran Lagi, Ditandai Ritual Grebeg Syawal dan Makan Ketupat

19 Mei 2021, 17:03 WIB
Tradisi grebeg syawal di Cirebon ditandai dengan makan kupat lagi.* /Freepik/

ZONA PRIANGAN - Bagi masyarakat Cirebon dan beberapa kota lainnya di Jawa mengenal istilah Lebaran Kupat (Ketupat).

Lebaran Kupat digelar setelah sepekan Lebaran Idul Fitri, artinya tahun ini akan jatuh besok Kamis 20 Mei 2021.

Lebaran Kupat di Cirebon ditandai dengan ritual Grebeg Syawal. Acaranya dilaksanakan di kompleks pemakaman Sunan Gununjadi Desa Astana.

Baca Juga: Huruf Awal Nama Seseorang Mencerminkan Karakter, Pemilik I, J, L, dan T Pandai Merayu dan Setia

Biasanya, keluarga besar Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman melakukan nyekar atau ziarah ke makam Sunang Gunungjati.

Seperti diketahui Sunang Gunungjati dikenal sebagai salah satu Wali Songo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Pada awalnya Lebaran Kupat dirayakan untuk menandakan selesainya pelaksanaan ibadah puasa sunah di Bulan Syawal.

Baca Juga: Ini 7 Cara agar Otak, Jantung, Ginjal, Pankreas, Hati, Usus, dan Perut Tetap Sehat

Sehari setelah Idul Fitri, banyak umat Islam yang langsung meneruskan puasa selama enam hari di awal Bulan Syawal.

Nah selesai puasa syawalan, mereka merayakan lagi kemenangan dengan ritual Lebaran Kupat.

Kupat sendiri sebenarnya banyak mengandung filosofi. Kupat atau ketupat pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga, yang juga salah satu Wali Songo.

Baca Juga: Waktu Kecil Senang Adu Jangkrik, Adu Ikan Cupang dan Adu Ayam, Pas Dewasa Begini Akibatnya?

Kupat bisa diartikan ngaKu lePat atau mengakui kesalahan. Tidak jauh beda dengan tradisi di Idul Fitri, pada Lebaran Kupat masyarakat saling memaafkan, termasuk sungkeman kepada orangtua.

Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang Jawa.

Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orangtua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.

Baca Juga: Mau Tahu Kita Masuk Orang Baik atau Jahat? Begini Cara Menilainya

Sementara tradisi makan kupat besok, itu sebagai simbol saja. Tak heran hari ini di Cirebon, bermunculan lagi pedagang selongsong kupat.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler