Baca Juga: Ibu-ibu Sering Stres Lihat Anak Balita Rewel Makan, Ini Ada 6 Solusi untuk Mengatasinya
Baca Juga: Kimchi dari Korea Menjadi Hidangan yang Paling Populer di Seluruh Dunia
Kafein diketahui bisa menghambat tidur – yang pada gilirannya bisa berdampak pada metabolisme – namun tidak kelihatan dengan jelas perbedaannya dalam pola-pola tidur setelah meminum teh oolong.
Teh oolong memperlihatkan karakteristik teh hijau dan teh hitam, dan telah berabad-abad digunakan sebagai obat di China, teh oolong hanya dua persen dari seluruh teh yang dikonsumsi di dunia.
Teh oolong dipercaya mengandung banyak antioksidan dibanding teh hijau, mampu meningkatkan metabolisme dan mencegah menyebarnya sel-sel lemak untuk menurunkan bobot tubuh.
Baca Juga: Baru Empat Menit Terbang, Sriwijaya Air SJ 182 Tak Tertangkap Radar Pemantau
Baca Juga: Tuntutan Wanita Penghibur Dikabulkan, Lumayan Dapat Kompensansi Rp1 Miliar
Penelitian sebelumnya menemukan, meminum teh ini bisa membakar total kalori setiap hari lebih dari 3,4 persen.
Teh oolong juga dipercaya bisa menjaga tulang tetap kuat. Orang tua yang meminum teh oolong dikatakan memilki 64 persen berkurangnya risiko menurunnya fungsi otak.
Bisa menurunkan penyakit jantung sebesar 61 persen, dan bahkan menurunkan risiko kanker payudara, serta penyakit Alzheimer.***