Nah selesai puasa syawalan, mereka merayakan lagi kemenangan dengan ritual Lebaran Kupat.
Kupat sendiri sebenarnya banyak mengandung filosofi. Kupat atau ketupat pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga, yang juga salah satu Wali Songo.
Baca Juga: Waktu Kecil Senang Adu Jangkrik, Adu Ikan Cupang dan Adu Ayam, Pas Dewasa Begini Akibatnya?
Kupat bisa diartikan ngaKu lePat atau mengakui kesalahan. Tidak jauh beda dengan tradisi di Idul Fitri, pada Lebaran Kupat masyarakat saling memaafkan, termasuk sungkeman kepada orangtua.
Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang Jawa.
Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orangtua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.
Baca Juga: Mau Tahu Kita Masuk Orang Baik atau Jahat? Begini Cara Menilainya
Sementara tradisi makan kupat besok, itu sebagai simbol saja. Tak heran hari ini di Cirebon, bermunculan lagi pedagang selongsong kupat.***