Gemura Tuntut Menteri Bahlil Minta Maaf, Klarifikasi Terkait Pencak Silat dan Pengusaha Hitam

14 Agustus 2021, 07:44 WIB
Ketua Umum Gemura, Oktasari Sabil, Ketua Umum DPP Gemura. /Tangkapan layar Instagram.com/@Oktasarisabil

ZONA PRIANGAN - Ketua Umum Gemura Oktasari Sabil menuntut  permintaan maaf dari Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang menyebut pengusaha nakal dengan istilah pengusaha atau tukang pencak silat.

Sebagai bentuk kegaduhan baru, dan membangun stereotip negatif terhadap Seni Pencak Silat yang menjadi akar budaya bangsa dan juga salah satu cabang olah raga yang banyak menyumbang medali emas dalam setiap event olah raga internasioal.

"Ada budaya di negeri kita, Jika sudah distereotipkan negatif, maka akan terus diperburuk citranya dan nantinya dijauhi, dimusuhi bahkan dijadikan sebagai organisasi terlarang.

Seperti kata "Radikal" dalam bahasa latin atau ilmiah, radiks artinya akar, yang secara keseluruhan Radikal berarti = mengakar.

Baca Juga: China Menolak Perlunya Penyelidikan Lebih Lanjut Oleh WHO Soal Asal Virus Corona

Sebuah cara berfikir radikal artinya cara berfikir yang komperhensif dan mengakar.

Namun kata radikal di stereotipkan sebagai sesuatu yang negatif dan mulai diterapkan sebagai stigma kepada organisasi-organisasi tertentu, hingga akhirnya ada banyak pembubaran organisasi dengan stigma radikal.

Hal ini bahaya jika terjadi pada seni Bela Diri Pencak Silat. Pencak Silat ini warisan budaya bangsa," tegas Okta membuka pernyataan., yang dilansir Antara.

Baca Juga: Dua Anjing Meniru Teletubbies Berpelukan, Pengguna Twitter Banyak yang Terharu

Menurut Okta, Menteri Bahlil harus bersikap kstaria, dengan mencabut pernyataannya, meminta maaf melalui seluruh media nasional, dan tidak cukup sampai disitu, pak Menteri juga harus datang dan Sowan ke Padepokan atau perwakilan Pencak silat di Indonesia untuk mengklarifikasi ucapannya.

"Mencabut pernyataan, Minta maaf disemua Media Nasional dan datang ke padepokan-padepokan besar Pencak silat, atau lembaga yang menjadi reprentasinya seperti PB IPSI (Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) untuk mengkarifikasi langsung, sebagai sebuah tindakan kongkret dan menyatakan perasaan menyesal dan bersalah atas statemen yang dibuatnya. Itu baru ksatria dan sikap seorang Negarawan, Tegas Okta yang juga Politisi Partai Gerindra.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan diluncurkan sistem perizinan online terpadu atau Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko oleh Presiden Joko Widodo, untuk tujuan salah satunya meningkatkan transparansi perizinan.

Baca Juga: Bintang Golf Meninggal Secara Dramatis Gegara Berjalan Sambil Tidur

Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa dengan adanya OSS maka para pengusaha nakal, yang diistilahkan Bahlil tukang 'pencak silat' atau 'kungfu' tidak bisa lagi bermain-main.

"Jadi (OSS) ini memudahkan betul, tidak perlu lagi ketemu-ketemu pejabat terlalu banyak selama dia benar, jangan pengusaha pencak silat.

Kalau pengusaha pencak silat, kungfunya banyak pasti harus ketemu karena harus luruskan kungfu-kungfunya itu," kata Bahlil dalam webinar, Kamis 12 Agustus 2021.

Baca Juga: Tiga Peregangan Sederhana untuk Meredakan Sakit Punggung Atas dan Leher

OSS, lanjut dia ada untuk membantu pengusaha-pengusaha dalam mengurus izin berusaha secara baik dengan memangkas birokrasi, biaya, waktu, dan menciptakan transparansi.

"Kalau pengusaha tukang kungfu nggak bisa barang ini. Nah kita kan tukang kungfu juga dulu, jadi kita tahu. Nah yang baik-baik aja ini barang," sebutnya.

"Pengusaha yang pencak silatnya banyak wajib kita tahan supaya jangan membuat masalah di negara ini," jelas Bahlil.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler