Aparat Desa Solokanjeruk Bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas Antar Langsung BLT Kepada KPM

18 Agustus 2020, 16:50 WIB
DANA BLT diantarkan oleh aparat Desa Solokanjeruk bersama bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas kepada KPM.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Solokanjeruk tidak perlu repot mengambil bantuan langsung tunai (BLT).

Aparat desa bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas mendatangi langsung KPM untuk menyerahkan BLT yang bersumber dari dana desa, Selasa 18 Agustus 2020.

Kedua KPM penerima BLT dari dana desa dalam program bantuan sosial penanggulangan dampak pandemi Covid-19 itu, yakni Saodah (80) warga Kampung Sukaraja RT 05/RW 08 Desa Solokanjeruk. Seorang lagi, yakni Rohanah (80) warga Kampung Solokanjeruk RT 05/RW 02 desa yang sama.

Baca Juga: Update Harga Emas Selasa 18 Agustus 2020, 1 Gram Masih di Atas Rp 1 Juta

Kedua orang dari KPM dalam program BLT itu, mereka sudah terlihat jompo dan kondisinya sedang kurang sehat.

Apalagi bagi Saodah, sudah delapan bulan sakit darah tinggi sehingga setiap harinya ia terbaring di tempat tidur.

Begitu juga dengan kondisi Rohanah, penglihatan kedua matanya sudah mulai terganggu karena faktor usia yang sudah renta.

Baca Juga: Dadang Hidayat, Anak Bawang yang Akhirnya Mengenakan Ban Kapten Persib

Kedua kakinya pun sudah tak kuat lagi berjalan jauh, sehingga harus didampingi terus oleh anak-anaknya saat berada di dalam rumah.

Atas keprihatinan melihat kondisi kesehatan kedua jompo dari KPM dalam program BLT itu, Kepala Desa Solokanjeruk Dedi Ruskandi, S.Pd., diwakili Sekretaris Desa Solokanjeruk Ilan Darwulan bersama Babinsa Desa Solokanjeruk Pelda Tantan R dan Bhabinkamtibmas Desa Solokanjeruk Brigadir Asep Budiara langsung mendatangi kedua KPM dan menyerahkan bantuan BLT itu di rumah KPM tersebut.

Saodah menerima bantuan itu dalam kondisi terbaring karena sakit darah tinggi yang sudah cukup lama dideritanya.

Baca Juga: Update Jumlah Kasus Covid-19 Dunia, Filipina dan Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Sedangkan Rohanah, masih bisa duduk di atas kursi saat aparat desa dan Babinsa serta Bhabinkamtibmas mendatangi rumahnya.

Anak kandung Saodah, Ai Kuraesin (35) mengatakan, ibu kandungnya sudah delapan bulan sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya.

"Sakit darah tinggi. Kedua kakinya pun sakit dan tak kuat berjalan, sehingga sehari-harinya ibu berbaring di atas tempat tidur," katanya.

Baca Juga: Sepeda Lipat Element, Harga Rp 10,6 Juta, Ini Spesifikasinya

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada aparat desa yang sudah mengantar bantuan BLT itu ke rumahnya, yang saat itu Saodah tinggal bersama dirinya.
Begitu juga yang dikatakan anak kandung Rohanah, Neng Yuningsih.

Menurutnya, ibu kandungnya saat ini sedang kurang sehat.

"Penglihatan kedua matanya sudah kurang jelas. Bahkan sudah nyaris tak bisa melihat karena kedua matanya sudah rabun dan perlu menjalani operasi mata. Kedua kakinya pun sudah tak kuat jalan kaki," katanya.

Baca Juga: HUT ke-75 RI Agak Berbeda, Anies: Sekarang Kita Melawan Covid-19

Sementara itu, Kepala Desa Solokanjeruk Dedi Ruskandi mengatakan, di wilayah kerjanya itu sebanyak 64 KPM yang mendapat bantuan dari program BLT tersebut.

"Ini merupakan tahap kedua penyaluran BLT untuk 64 KPM di Desa Solokanjeruk yang bersumber dari dana desa. Masing-masing KPM menerima Rp 300.000/bulan. Tahap kedua ini digulirkan sejak Juli sampai September 2020," kata Dedi.

Sedangkan tahap pertama, imbuh Dedi, masing-masing KPM menerima Rp 600.000/bulan, yang disalurkan beberapa bulan sebelum bulan Juli lalu.

Baca Juga: Ulah Netizen Cukup Kreatif, Indonesia Lahir dari Akronim Nama Wali Sanga, Kok Bisa Pas Ya?

"Khususnya untuk para KPM dari kalangan jompo dan dalam kondisi kurang sehat, bantuan BLT-nya kita antar langsung ke rumah penerima. Soalnya, mereka tidak mungkin datang ke kantor desa dalam kondisi kurang sehat, seperti yang dialami Ibu Saodah dan Rohanah itu," pungkasnya.***

 

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler