Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Mahfud MD: FPI Dibubarkan, Justru Banyak yang Senang, Lebih dari 80 Persen".
Seluruh mantan anggota FPI dilarang untuk melakukan kegiatan dengan menggunakan atribut FPI.
Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir
"Justru sangat banyak yang ingin ini (FPI) dibubarkan, senang kalau ini dibubarkan," kata Mahfud MD.
Dukungan masyarakat terhadap pemerintah dalam masalah pembubaran FPI terpampang jelas di media sosial, ujar Mahfud.
"Buktinya, sebelum itu kan di medsos, 'Kok pemerintah ini kan kalah sama preman'," tutur Mahfud MD.
Baca Juga: Pohon Ini Mengeluarkan Bau Busuk, Tak Disangka Bisa Jadi Sumber Pangan Alternatif
Menurut Menkopolhukam, pemerintah dicemooh di medsos lantaran dianggap 'tak hadir dalam perongrongan kewibawaan negara' yang dilakukan FPI.
Mahfud MD mengklaim pihaknya sudah melakukan survei sebelum mengumumkan pembubaran FPI pada Rabu 30 Desember 2020 lalu.
"Sebelum kita nyatakan de jure sudah bubar dan melarang kegiatan, itu kita sudah punya survei. Survei resmi ya! Pemerintah punya," kata Mahfud tegas.