"Awan yang berbentuk seperti ombak yang menggulung namanya awan Arcus atau disebut juga awan Tsunami. Awan ini merupakan bagian dari awan CB (Cumulonimbus)," kata Zakaria, Senin, 10 Agustus 2020.
Zakaria menjelaskan, awan raksasa itu merupakan awan rendah dan biasanya berada pada satu level.
Baca Juga: Daftar Harga Kamera Canon Saat ini Agustus 2020 Type EOS M10, M50, M100, M3, 700D, 600D, 60D
"Awan ini juga dapat menimbulkan angin kencang, hujan lebat disertai kilat, petir, angin puting beliung atau hujan es," ujarnya.
Awan ini, kata Zakaria, biasanya terjadi di daerah yang tidak begitu luas sehingga tidak dapat dipantau oleh satelit.
"BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tak panik dengan fenomena awan Arcus," ucapnya.
Baca Juga: Bantu Siswa Belajar Daring, Koramil di Sumedang Sediakan Wifi Gratis
Namun, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Kemudian nelayan untuk tidak melaut sementara waktu, hingga awan tersebut hilang.
"Bila terlihat awan itu agar cepat-cepat mencari perlindungan, jangan bertahan di lapangan terbuka dan bagi nelayan agar segera berlabuh ke darat," pungkasnya.***