Ketika Gatotkaca Pensiun di Yogyakarta

- 21 Agustus 2020, 16:16 WIB
PESAWAT N250 Gatot Kaca melengkapi koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta, Jumat 21 Agustus 2020.*/DOK PTDI
PESAWAT N250 Gatot Kaca melengkapi koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta, Jumat 21 Agustus 2020.*/DOK PTDI /

"Masyarakat dapat melihat langsung Pesawat N250 Gatotkaca di Museum, serta menjadi ajang edukasi dan motivasi bagi para penerus bangsa," ungkapnya

Seperti diketahui, Pesawat N250 PA01 Gatotkaca merupakan pesawat pertama hasil dari Grand Strategy tahap 3 yang dicanangkan oleh Bapak B.J. Habibie yakni Tahap Pengembangan Teknologi.

Baca Juga: Oposisi Melempem Muncul KAMI, Kini Giliran KITA Hadir untuk Menjawab

Pesawat N250 merupakan pesawat turboprop yang menggunakan teknologi mutakhir, antara lain fly by wire system, full glass cockpit with engine instrument and crew alerting system (EICAS).

Dilengkapi juga engine control with full autorithy digital engine control (FADEC), electrical power system with variable speed constant frequency (VSCF) generator yang biasa dipakai dalam pesawat tempur dan saat itu baru diterapkan pada B737-500.

Tahun 1989, pesawat N250 diperkenalkan di Paris Airshow, Le Bourget, Prancis oleh Bapak B.J. Habibie.

Baca Juga: Cuti Bersama, Gugus Tugas Covid-19 Tidak Libur, Lakukan Penyemprotan Disifektan

Pada 10 November 1994, prototipe N250 Gatotkaca berkapasitas 50 penumpang keluar dari hanggar (roll-out) ditarik 50 karyawan IPTN.

Nama Gatotkaca sendiri diberikan oleh Presiden Soeharto untuk prototipe pertama N250.

Selanjutnya, memberi nama tiga prototipe N250 berikutnya yang dibangun dengan kapasitas 70 penumpang yaitu Krincingwesi, Koconegoro dan Putut Guritno.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x