Reuni 212 Minta Ditunda karena Pandemi, Pimpinan Ponpes Buntet Cirebon: Masyarakat Masih Belum Sadar

- 16 November 2020, 07:56 WIB
Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, KH Adib Rofiuddin Izza. Reuni 212 Disarankan Ditunda karena Pandemi, Pimpinan Ponpes Buntet Cirebon: Masyarakat Masih Belum Sadar.
Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, KH Adib Rofiuddin Izza. Reuni 212 Disarankan Ditunda karena Pandemi, Pimpinan Ponpes Buntet Cirebon: Masyarakat Masih Belum Sadar. /ANTARA/HO-Dok pribadi

ZONA PRIANGAN - Karena berpotensi menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19, KH Adib Rofiuddin Izza, Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, berharap rencana reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 ditunda.

"Kalau saya mengimbau, saya menyarankan sebaiknya ditunda dulu. Sekarang bukan waktunya kita bereuforia, bersama sama, bergerombolan, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya, tidak akan menyelesaikan masalah tentang Covid-19," kata Kiai Adib Rofiuddin dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip ZonaPriangan.com dari Antara, Minggu 15 November 2020.

Menurutnya, reuni 212 yang rencana digelar 2 Desember 2020 mendatang itu tidak tepat waktunya untuk digelar saat ini, apalagi saat ini DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

Baca Juga: Dibuka Pendaftaran UKMPPG Periode 2 - 5 Tahun 2020, Berikut Informasi, Link dan Alur Pendaftaran

Baca Juga: Inilah Fakta Menarik Tentang Joan Mir, Juara Dunia MotoGP 2020, Salah Satu Pebalap Paling Konsisten

Baca Juga: Joan Mir, Juara Dunia MotoGP 2020, Berikut Profil, Dari Perjalanan Karier Sampai Juara Dunia MotoGP

"Pemerintah itu melaksanakan protokol kesehatan untuk bangsa dan negara, untuk rakyatnya. Kita semua harus bersama-sama menjaga itu. Kalau saya sarankan, ditunda dulu lah. Masih banyak waktu kok, kenapa harus sekarang," paparnya.

Lebih lanjut, Dewan Pembina (Mustasyar) PBNU ini mengimbau kepada umat Muslim untuk menaati aturan dari pemerintah untuk menjauhi kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan sehingga dengan begitu Indonesia diharapkan segera terbebas dari Covid-19.

"Ini semestinya masyarakat, bangsa Indonesia khususnya, sadar bahwa kita semua itu tengah mendapat cobaan dari Allah SWT. Dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah itu luar biasa melaksanakan, menjaga terhadap rakyatnya agar rakyatnya tidak terkena Covid-19. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar," ungkapnya.

Baca Juga: Masih Dibuka Untuk Dapat BLT UMKM Rp2,4 Juta, Inilah Cara Daftar Banpres di eform.bri.co.id/bpum

Baca Juga: Inilah Hasil MotoGP Valencia 2020, Morbidelli Raih Posisi Pertama Tapi Juan Mir Juara Dunia MotoGP

Oleh karenanya, ia menganjurkan betul kepada masyarakat untuk menaati imbauan pemerintah karena pemerintah sudah berusaha maksimal menangani pandemi Covid-19.

"Tidak mungkin pemerintah saja yang mengatasi. Karena itu kebaikan kita bersama, bukan kebaikan sepihak," ucap dia.

Menurut Kiai Adib, silaturahmi bagus, tetapi tidak harus dengan cara berkumpul, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Baca Juga: Running Man Dikecam Pemirsa Karena Game yang Berbahaya, Hoshi dan Mingyu SEVENTEEN Ikut Main Loh !

Baca Juga: Inilah Juara Dunia MotoGP 2020, Juan Mir Juara Dunia, Morbidelli Menang Balapan di MotoGP Valencia

"Bahwa reuni itu, silaturahmi itu, bagus, tetapi kalau hanya akan membuat kemudaratan daripada kemanfaatan lebih baik ditunda. Kalau efeknya menambah klaster Covid-19 baru, ini menjadi tidak baik,” paparnya.

Sebelumnya, PA 212 merencanakan menggelar reuni pada 2 Desember 2020 mendatang di Monas, Jakarta Pusat.

Menurut Ketua PA 212 Slamet Ma'arif menyebut pihaknya saat ini tengah menunggu jawab surat izin penggunaan Monas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.***

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah