Dua Atlet Olimpiade Terkonfirmasi Positif Corona, Meningkatkan Kekhawatiran Akan Adanya Klaster Olimpiade

- 19 Juli 2021, 14:40 WIB
Dua atlet Olimpiade terkonfirmasi positif corona, meningkatkan kekhawatiran akan adanya klaster Olimpiade.
Dua atlet Olimpiade terkonfirmasi positif corona, meningkatkan kekhawatiran akan adanya klaster Olimpiade. /NDTV.com/

ZONA PRIANGAN - Dua atlet Olimpiade telah dites dan dinyatakan positif corona di perkampungan atlet Tokyo Olympic Village, setelah seorang rekan tim juga terinfeksi, kata para pejabat pada Minggu, 18 Juli 2021.

Ini pastinya meningkatkan kekhawatiran akan adanya klaster Olimpiade hanya beberapa hari sebelum upacara pembukaan. Kasus pertama yang melibatkan atlet di perkampungan atlet itu terjadi sehari setelah seorang anggota rombongan mengebalikan tes positif pertama di kompleks yang akan menampung ribuan atlet itu.

Tiga infeksi terungkap ketika kontingen dari seluruh dunia masih dalam penerbangan menuju Olimpiade yang tertunda karena pandemi itu, yang menghadapi penolakan keras dari rakyat Jepang karena ketakutan akan penyebaran virus corona yang lebih meluas.

Baca Juga: Tim Jerman Tinggalkan Lapangan setelah Jordan Torunarigha Dilecehkan secara Rasis di Laga Pra-Olimpiade

Juru bicara Tokyo 2020 Masa Takaya mengatakan bahwa tiga kasus itu berasal dari negara dan cabang olahraga yang sama. Saat ini mereka sedang dikarantina di kamar mereka dan panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengantarkan makanan kepada mereka. Sementara anggota tim lainnya juga telah dites. Tim tidak terindentifikasi.

Olympic Village, kompleks apartemen dan ruang makan di Tokyo, akan menampung 6.700 atlet dan ofisial ketika Olimpiade 2020 yang tertunda akhirnya mulai dibuka.

Olimpiade Tokyo yang sebagian besar akan diadakan secara tertutup untuk mencegah penularan virus corona, tidak populer di Jepang, di mana jajak pendapat secara konsisten menunjukkan kurangnya dukungan dari publik.

Baca Juga: Enam Hari Sebelum Pembukaan Olimpiade Tokyo, Kasus Corona Pertama Ditemukan di Perkampungan Atlet

Pejabat Olimpiade berupaya untuk meminimalisasi risiko penularan virus corona, di mana atlet yang bertanding akan diuji tes corona dalam setiap harinya.

"Percampuran dan persilangan populasi sangat terbatas. Kami menjaga risiko ke tingkat minimum absolut," kata direktur eksekutif Olimpiade Christophe Dubi pada Minggu, 18 Juli 2021, dikutip ZonaPriangan dari NDTV, Minggu 18 Juli 2021.

"Kami dapat memastikan bahwa transmisi antara berbagai kelompok hampir tidak mungkin," tambahnya.

Baca Juga: Atlet Angkat Besi Uganda Hilang dari Hotel di Olimpiade Tokyo dan Menulis Sebuah Pesan

Lima puluh lima kasus terkait dengan Olimpiade, yang akan dibuka pada Jumat, telah ditemukan pada bulan ini, termasuk empat orang atlet.

Pada Sabtu, presiden Komite Olimpiade Internastional Thomas Bach mengimbau para fans Jepang untuk menunjukkan dukungan, dengan mengatakan, dia sangat menyadari skeptisisme seputar Olimpiade.

Setiap atlet yang datang ke Jepang akan menemukan lingkungan yang terbatas, di mana setiap hari semua atlet akan dites corona, jarak sosial dan tidak ada gerakan yang memungkinkan di luar "bubble" Olimpiade. Mereka diperintahkan untuk meninggalkan Jepang 48 jam setelah acara mereka.

Baca Juga: Pebasket Kevin Love Cedera dan Bradley Beal Jalani Prokes, Mereka Tak Akan Berpartisipasi di Olimpiade Tokyo

Contoh kesulitan lainnya yakni masalah yang menimpa tim atletik Australia yang dikarantina sebelum keberangkatan, setelah anggota rombongan mereka mengembalikan tes yang tidak meyakinkan. Pejabat itu kemudian dinyatakan negatif.

"Kami berharap akan ada kasus yang terkait dengan Olimpiade ini dan yang terpenting adalah bagaimana kami menanggapinya dan memastikan tidak ada rasa puas diri," kata David Hughes, direktur medis tim Olimpiade Australia.***

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x