Publik China Mencap Nathan Chen Sebagai Penghianat, Raih Medali Emas di Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing

- 14 Februari 2022, 20:21 WIB
Nathan Chen dari Amerika Serikat beraksi di Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing.*
Nathan Chen dari Amerika Serikat beraksi di Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing.* /Reuters /Jonathan Ernst

ZONA PRIANGAN - Atlet Amerika Serikat (AS) keturunan China Nathan Chen dicap penghianat oleh publik Beijing, terutama di media sosial Weibo.

Di Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing, Nathan Chen meraih perak skating figur tim dan medali emas nomor individu putra.

Nathan Chen yang berusia 22 tahun sejak awal memilih membela Amerika Serikat. Hal itu membuat publik Beijing kesal.

Baca Juga: Proyek Hebat China Pindahkan Menara Eiffel, Gedung Opera Sydney hingga Sphinx Agung Giza, Ini Hasilnya

Sementara dua atlet kelahiran AS, Eileen Gu dan Zhu Yi justru bertanding membawa bendera China.

Beberapa orang di Weibo mengeluh bahwa Nathan Chen "terlalu putih" dan Amerikanisasi, mengutip daftar panjang contoh di mana mereka pikir Chen "menghina China" dengan tindakannya.

Chen sebelumnya menolak untuk berbicara dalam wawancara bahasa Mandarin, mengklaim bahwa bahasa Mandarinnya “tidak terlalu bagus.”

Baca Juga: China Diguncang Video Seorang Ibu Lehernya Dirantai Padahal Baru Melahirkan di Provinsi Jiangsu

Mahasiswa Yale itu memberikan dukungannya di balik kecaman penari es Amerika Evan Bates atas pelanggaran hak asasi manusia China dalam sebuah wawancara Oktober.

Pada saat itu, Bates mengecam keras perlakuan "mengerikan" China terhadap orang-orang Uyghur, lapor nypost.

AS tidak mengirim diplomat ke Olimpiade Musim Dingin di Beijing karena "pelanggaran dan kekejaman hak asasi manusia yang mengerikan."

Baca Juga: Petani Alpukat Michoacan Menangis, Pas Panen Raya Amerika Serikat Tidak Mau Membeli

Serangan balik terhadap Chen dimulai selama Olimpiade pertamanya pada tahun 2018 ketika ia menampilkan salah satu rutinitasnya ke sebuah lagu dari film "Mao's Last Dance".

Lagu tersebut menceritakan kembali pembelotan seorang penari China ke Amerika Serikat selama tahun 1980-an.

Chen mengklaim bahwa dia tidak memiliki pengetahuan tentang film tersebut sebelum tampil di lagu tersebut.

Baca Juga: Turis Ini Nekat Membuka Mulut Hiu Putih yang Miliki Gigi Setajam Silet, Begini Akhirnya

“Mungkin naif, saya tidak mengerti keseluruhan sistem, keseluruhan cerita di baliknya, hanya saja musiknya sangat indah,” katanya Jumat, seraya menambahkan bahwa lagu itu dipilih oleh koreografernya.

Chen tidak menanggapi kata-kata kasar apa pun terhadapnya dan hanya mengatakan bahwa dia bangga menjadi orang China-Amerika.

Dia mengatakan tidak sulit untuk menghindari serangan online karena dia tidak memiliki akses ke platform di China.

Baca Juga: Model Cantik Asal Rusia Alesya Kafelnikova Pilih Tinggal di Bali Bukan Karena Takut Konflik Ukraina

“Saya tidak punya media sosial di sini. Jadi saya mungkin sangat terlindung dari itu. Dan saya tidak berencana melihat sosial karena terkadang sosial (media) bisa sedikit beracun,” katanya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x