Umumnya bola akan goyang ketika melayang di udara, ini akibat dari terjadinya gesekan antara udara dengan bola.
Baca Juga: Bumdes Nagrog Kembangkan Desa Wisata Alam Berbasis Lingkungan
Maka tidak heran jika arah bola menjadi tidak akurat alias meleset. Teknologi AerowSculpt yang telah dipatenkan ini menggerakkan gaya di sekitar bola, daripada membiarkannya mencengkeram permukaan.
Selama proses desain, para insinyur menambahkan pahatan chevron dan menjelajahi beberapa fitur untuk membuat bola tetap stabil ketika melayang di udara.
Tetap stabil
Alur yang berada di permukaan bola berfungsi untuk memberikan 'grip', sehingga tetap stabil di udara. Sekilas desain alurnya itu mirip dengan bola golf.
Baca Juga: NBA Siap Bergulir Kembali 30 Juli 2020
Untuk meningkatkan aerodinamis, Nike mengurangi jumlah panel, dari sebelumnya berjumlah 12 menjadi 4 buah saja. Ini mengurangi sebanyak 40 persen lapisan kaku, sehingga dapat meningkatkan kontrol.
Sebetulnya teknologi yang digunakan bukan sama sekali baru, seperti teknologi Nike All Conditions Control 3D ink, sudah digunakan oleh Nike sejak 2014 lalu.