Robot ikut menguji
Untuk pengujiannya sendiri melibatkan 800 orang atlet dan dipadukan dengan robot yang dapat meniru pergerakan pemain ketika sedang berada di lapangan.
Dari pengetesan ini dapat diketahui bahwa akurasi bola meningkat sebesar 30 persen dan tentunya meningkatkan konsistensi ketika bola tengah melayang di udara.
Baca Juga: Setiap Hari Terdengar Suara Anak-anak Mengaji di Pondok Al Mubarokah
Peningkatan tingkat akurasi ini diperoleh sebagai dampak dari pengaplikasian saat pencetakan permukaan bola dengan menggunakan teknologi AerowSculpt. Iterasi pertama menawarkan alur berbentuk persegi.
Dari sana, para insinyur melakukan pengujian. Mereka mulai melakukan eksperimen dengan bentuk alur, kedalaman dan lebarnya.
"Anda melakukan 'tweak' dan itu menjadi jauh lebih baik atau bahkan menjadi jauh lebih buruk dan jika menjadi lebih baik maka itu menjadi acuan," katanya.
Baca Juga: Tiongkok Tuding Virus Corona Berasal dari Spanyol
Melalui pengujian, angka-angka mulai selaras. Semua dilakukan di lab yang berakar pada sains. Di sini kami akan mendeteksi perbedaan kecil dalam kinerja yang mungkin dapat dilihat oleh sebagian besar atlet.
"Tetapi ketika perbedaan kecil itu diulang sebanyak 68 kali, hasilnya adalah sebuah lompatan yang nyata dalam hal kinerja," jelasnya.