Mobil Listrik Melepaskan Lebih Banyak Emisi Beracun daripada Kendaraan Berbahan Bakar Bensin, Kok Bisa?

- 8 Maret 2024, 20:18 WIB
Kendaraan listrik banyak melepaskan polusi dibanding kendaraan berbahan bakar bensin.*
Kendaraan listrik banyak melepaskan polusi dibanding kendaraan berbahan bakar bensin.* /Pixabay

ZONA PRIANGAN - Kendaraan listrik melepaskan lebih banyak polusi dibanding kendaraan berbahan bakar bensin, menurut sebuah laporan yang baru-baru ini mengemuka.

Studi ini aslinya dipublikasikan pada 2022 namun mulai menyebar lagi setelah disebutkan dalam sebuah tulisan kolom di WSJ, ditemukan bahwa rem dan ban melepaskan 1.850 kali lebih banyak bahan partikulat dibandingkan dengan knalpot modern yang memiliki filter untuk menurunkan emisi.

Ditemukan bahwa kendaraan listrik 30 persen lebih berat dibanding rata-rata kendaraan bahan bakar minyak, yang menyebabkan rem dan tapak ban akan lebih cepat rusak dibanding mobil standar dan melepaskan partikel beracunnya ke atmoster meskipun sedikit tapi sering.

Baca Juga: Penasaran dengan Brabus 1400 R? Temukan Detailnya di Sini!

Hesham Rakha, seorang profesor di Virginia Tech mengatakan kepada Dailymail.com bahwa studi ini 'ada benarnya’ karena mobil listrik (EV) bobotnya lebih berat, seluruh bannya akan melepaskan banyak mikroplastik ke udara, tetapi ini juga bisa terjadi pada sedan dan SUV berbahan bakar minyak. 

Rakha mengatakan cukup sulit untuk menentukan jumlah mikroplastik yang dikeluarkan dari telapak ban EV dan kendaraan berbahan bakar fosil karena harus memisahkan mikroplastik yang sudah ada di udara dengan yang dari ban.

Rakha dan timnya di Virginia Tech sedang melakukan proses uji lapangan untuk menentukan seberapa banyak mikroplastik dilepaskan dari EV dan mobil bensin dengan menggunakan simulator lalulintas yang akan meniru keadaan perkotaan.

Baca Juga: Berkah Ramadan Bertajuk Daifit Hadir Kembali Tahun Ini, Beli Mobil Bisa Berangkat Umroh

Ia menambahkan, tidak berharap ada perbedaan besar antara kendaraan EV dan berbahan bakar minyak, dikatakan bahwa mereka belum mengukurnya, tetapi diharapkan perbedaan itu sekitar 20 persen.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x