Demi performa yang mumpuni, menurut Daniel, tak sungkan FADWorks berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait sekelas TNI, Kepolisian, divisi teknik perusahaan pertambangan, atau pihak mana pun yang terkait, agar ujud kendaraan taktis ini dapat beroperasi maksimal seperti yang diinginkan.
Hasil konsultasi untuk penyempurnaan, lantas dituangkan dalam bentuk dua dimensi oleh kru FADWorks lainnya, Riza Aryadi (Ija) dan Ario Djati (Aryo) selaku Visual Design dan digambar langsung oleh Design Engineering, Moffian Hangga (Fian).
Baca Juga: BIJB Kertajati Jadi Titik Wisata Lokal, DPRD Jabar Mendorong Penerbangan Aktif Kembali
"Setelah lebih kurang satu bulan, maka prototipe ini sudah dikategorikan selesai mendekati seratus persen," tegas Daniel, usai melakukan uji coba lapangan yang berlangsung di Cisarua, Lembang, dengan sukses, Sabtu 7 November 2020.
Mengenai tahap untuk produksi secara massal, tentu mesti melewati standar fabrikasi yang memuluskan proses industrialisasi, pihak FADWorks sudah ancang-ancang menggandeng pihak pabrikan otomotif mumpuni yang telah mapan di Indonesia untuk rencana tersebut.
"Untuk sebuah produk otomotif, termasuk kendaraan taktis bagi kepentingan militer dan pekerjaan di medan berat lainnya, tentu harus ada jaminan, bagaimana pihak pemakai nanti harus dapat maintenance yang memadai atau dijamin pula sisi pelayanan purnajualnya," kata Daniel, menambahkan.
Baca Juga: Buntut Aniaya Anggota TNI, Moge yang Tak Lengkap Surat-suratnya Akan Dijerat Pasal Pelanggaran Lalin
Prototipe rantis ini telah melakukan beberapa kali uji-lapangan terbatas. Selanjutnya rantis lewat Litbang akan memasuki tahapan proses sertifikasi penilaian.
Mengenai penambahan fitur atau komponen penting lainnya, tergantung kebutuhan users. Adaptasi dengan medan di lapangan, akan muncul kebutuhan baru tentang fitur khusus tambahan yang dapat membuat rantis dapat bekerja optimal sesuai kebutuhan.***