Kendaraan Taktis GI-One, untuk Kebutuhan di Berbagai Medan, Dirancang oleh Pembuat Maung 4x4

- 9 November 2020, 16:39 WIB
Kendaraan Taktis GI-1 atau Garda Indonesia-1 hasil karya FADWorks saat uji lapangan di Cisarua, Lembang, Sabtu 7 November 2020./ZonaPriangan.com/Didih Hudaya
Kendaraan Taktis GI-1 atau Garda Indonesia-1 hasil karya FADWorks saat uji lapangan di Cisarua, Lembang, Sabtu 7 November 2020./ZonaPriangan.com/Didih Hudaya /

ZONA PRIANGAN - Setelah menuai sukses besar merancang dan melahirkan kendaraan taktis (rantis) Bima M-31 yang kemudian menjadi Maung 4x4 yang sempat jadi fenomena itu, kini rumah modifikasi FADWorks yang bermarkas di bilangan Jalan Sangkuriang, Cimahi, Jawa Barat, kembali menghadirkan rantis yang tak kalah tangguh dan garang.

FADWorks yang dikomandani oleh Daniel Zebedeus, telah berhasil menyelesaikan unit utuh rantis (prototipe) berjuluk, GI-1 atau Garda Indonesia-1. Diproyeksikan oleh divisi penelitian dan pengembangan internal mereka, bahwa GI-1 lebih berfungsi sebagai Fast Attack Vehicle (FAV) untuk operasi militer.

Daniel Zebedeus dengan timnya di FADWorks dikenal mumpuni dan piawai menggarap unit kendaraan berspesifikasi militer. Sebelum Bima dan atau Maung hadir, rumah produksi otomotif FADWorks juga sudah banyak merancang dan membuat prototipe kendaraan-
kendaraan taktis lainnya.

Baca Juga: Densus 88 Amankan Enam Terduga Teroris Jaringan Sumatera

Misalnya sebut saja DMV-30T serta SSE P6 dan beberapa kendaraan taktis lainnya antre untuk digarap oleh tangan dingin Daniel Zebedeus dan kawan-kawan di markasnya.

Bahkan, kendaraan-kendaraan kompetisi untuk berlaga di ajang speed off-road, banyak yang dirancang dan dibuat di tempat tersebut. Daniel yang juga pegiat speed off-road, sejak lama dikenal sebagai perancang kendaraan balap dengan format tubular yang tangguh di ajang speed off-road.

Rantis GI-1 dengan sistem penggerak 4x4 memungkinkan bergerak lincah di medan off-road./ZonaPriangan.com/Didih Hudaya
Rantis GI-1 dengan sistem penggerak 4x4 memungkinkan bergerak lincah di medan off-road./ZonaPriangan.com/Didih Hudaya

Perihal hadirnya GI-1 Tactical, menurut Adie Dewanto (Anto) yang berkontribusi untuk hadirnya kendaraan taktis ringan ini sebagai Head Design, konsepnya mengarah ke kendaraan taktis ringan yang dapat bermanuver lincah di jalan raya atau pun medan off-road.

Baca Juga: Jill Biden, Inilah Sosok Calon Ibu Negara Amerika Serikat Periode 2020-2024

Tengok saja spesifikasi umum yang disandang dan disodorkan Anto, bahwa kendaraan taktis baru rancangan FADWorks (GI-One) ini memiliki dimensi Panjang x Lebar x Tinggi : 5.100mm x 1.895mm x 1.770mm. Dengan jarak poros roda : 3.000mm.

Untuk sektor mesin yang mumpuni, mengandalkan tipe mesin Turbo Diesel 2.5 DOHC dengan kapasitas silinder 2.500cc, yang mampu menghasilkan daya maksimum 134 Hp dan torsi maksimum 324 Nm.

Sistem transmisi, manual 6-percepatan dengan penggerak four-wheel drive (4x4). Untuk handling yang mengakomodasi kenyamanan mengemudi, memaksimalkan mode penggerak Rack & Pinion.

Baca Juga: Cek di kemnaker.go.id, BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Tahap 2 Cair Rp1,2 Juta

Suspensi depan menggunakan Double Wishbone, sedangkan suspensi belakang mengaplikasi Coil Overshock, 4-link. Rem depan menggunakan Disc Brake dan rem belakang memakai Drum Brake.

Tampak belakang GI-1 yang menjanjikan kekuatan dan ketangguhan./ZonaPriangan.com/Didih Hudaya
Tampak belakang GI-1 yang menjanjikan kekuatan dan ketangguhan./ZonaPriangan.com/Didih Hudaya

Ban yang digunakan adalah jenis All Terrain berukuran 35/R17. Sebagai kendaraan taktis, beberapa fitur atau kelengkapan yang menunjang, diterapkan unit winch berkapasitas memadai, sistem snorkling, serta hi-lift jack.

Kendaraan taktis berbahan bakar solar ini dengan tangki berkapasitas 70 liter ini, hadir dirancang untuk 4-penumpang, dilengkapi dengan braket senjata kaliber khusus, alat pemadam kebakaran, lampu taktis Blackout serta jerigen bahan bakar kapasitas 2x20 liter.

Baca Juga: Simak Cara Daftar Bantuan Kuota Internet 50 GB Gratis dari Kemendikbud Berikut ini

"Secara umum, kendaraan ini sejak awal dirancang memiliki kemampuan lebih dari kendaraan standar, dibuat untuk patroli militer atau medan-medan off-road di pertambangan atau pelosok hutan. Struktur bodi dibuat dari pipa diameter 4,2mm dibuat tubular bertautan dengan sasisnya," kata Daniel.

Demi performa yang mumpuni, menurut Daniel, tak sungkan FADWorks berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait sekelas TNI, Kepolisian, divisi teknik perusahaan pertambangan, atau pihak mana pun yang terkait, agar ujud kendaraan taktis ini dapat beroperasi maksimal seperti yang diinginkan.

Hasil konsultasi untuk penyempurnaan, lantas dituangkan dalam bentuk dua dimensi oleh kru FADWorks lainnya, Riza Aryadi (Ija) dan Ario Djati (Aryo) selaku Visual Design dan digambar langsung oleh Design Engineering, Moffian Hangga (Fian).

Berbagai fitur disematkan untuk menunjang performa, diantaranya komponen winch dan lampu taktis blackout./ZonaPriangan.com/Didih Hudaya
Berbagai fitur disematkan untuk menunjang performa, diantaranya komponen winch dan lampu taktis blackout./ZonaPriangan.com/Didih Hudaya

Baca Juga: BIJB Kertajati Jadi Titik Wisata Lokal, DPRD Jabar Mendorong Penerbangan Aktif Kembali

"Setelah lebih kurang satu bulan, maka prototipe ini sudah dikategorikan selesai mendekati seratus persen," tegas Daniel, usai melakukan uji coba lapangan yang berlangsung di Cisarua, Lembang, dengan sukses, Sabtu 7 November 2020.

Mengenai tahap untuk produksi secara massal, tentu mesti melewati standar fabrikasi yang memuluskan proses industrialisasi, pihak FADWorks sudah ancang-ancang menggandeng pihak pabrikan otomotif mumpuni yang telah mapan di Indonesia untuk rencana tersebut.

"Untuk sebuah produk otomotif, termasuk kendaraan taktis bagi kepentingan militer dan pekerjaan di medan berat lainnya, tentu harus ada jaminan, bagaimana pihak pemakai nanti harus dapat maintenance yang memadai atau dijamin pula sisi pelayanan purnajualnya," kata Daniel, menambahkan.

Baca Juga: Buntut Aniaya Anggota TNI, Moge yang Tak Lengkap Surat-suratnya Akan Dijerat Pasal Pelanggaran Lalin

Prototipe rantis ini telah melakukan beberapa kali uji-lapangan terbatas. Selanjutnya rantis lewat Litbang akan memasuki tahapan proses sertifikasi penilaian.

Mengenai penambahan fitur atau komponen penting lainnya, tergantung kebutuhan users. Adaptasi dengan medan di lapangan, akan muncul kebutuhan baru tentang fitur khusus tambahan yang dapat membuat rantis dapat bekerja optimal sesuai kebutuhan.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x