Ini Jadinya Bila Lubang Hitam Dimasukkan ke dalam Matahari

30 Desember 2023, 11:35 WIB
Ilustrasi Matahari dengan lubang hitam di tengahnya.* /CC

ZONA PRIANGAN - Dalam sebuah skenario hipotetis, lubang hitam primordial (awal) dan kecil bisa ditangkap oleh bintang yang baru terbentuk.

Sebuah tim internasional, yang dipimpin oleh para ilmuwan di Institut Astrofisika Max Planck, kini membuat model evolusi tersebut yang dinamai “bintang Hawking."

Mereka menemukan bahwa bintang-bintang tersebut secara mengejutkan bisa memiliki waktu hidup panjang, mirip bintang-bintang normal. Hasil kerja tersebut dipublikasikan dalam Astrophysical Journal.

Baca Juga: Gandengan Kemping yang Bisa Dilipat dan Terinspirasi dari USB Flash Drive

Asteroseismology bisa membantu mengidentifikasi bintang-bintang tersebut, yang pada gilirannya bisa menguji keberadaan lubang hitam primordial dan perannya sebagai sebuah komponen materi gelap.

Bila kita asumsikan bahwa sejumlah besar lubang hitam yang sangat kecil yang tercipta setelah peristiwa Big Bang (yang disebut lubang hitam primordial), beberapa di antaranya mungkin ditangkap selama formasi bintang-bintang baru.

Lalu bagaimana pengaruh bintang tersebut selama masa hidupnya?

Baca Juga: Biohazard, Kopi Paling Kuat di Dunia, Mengandung 928 mg Kafein per Sajian

"Ilmuwan kadang menanyakan pertanyaan-pertanyaan gila dalam rangka untuk belajar lebih jauh,” ujar Selma de Mink, direktur departemen Institut Astrofisika Max Planck (MPA).

"Kita bahkan tidak tahu apakah lubang hitam primordial itu ada, tetapi kita masih bisa melakukan eksperimen yang menarik,” tambahnya, seperti dilansir laman Phys.org.

Lubang hitam primordial akan terbentuk di alam semesta paling awal dengan jangkauan massa yang lebar, dari sekecil asteroid hingga ribuan massa tata surya.

Baca Juga: Ikatan Cinta Sabtu 30 Desember 2023: Elsa Sulit Mengelak, Devan Emosi dan Dipermalukan oleh Nino

Lubang hitam primordial bisa merupakan sebuah komponen penting materi gelap, selain sebagai benih lubang hitam superbesar di pusat galaksi saat ini.

Dengan kemungkinan yang sangat kecil, bintang yang baru terbentuk bisa menangkap lubang hitam dengan massa sebesar asteroid atau sekecil bulan, yang kemudian akan menguasai pusat bintang tersebut.

Baca Juga: Lubang Matahari Raksasa, 56 Kali Ukuran Bumi, Melepaskan Badai Matahari Menuju Planet Kita

Bintang semacam itu disebut “bintang Hawking,” dinamai dari Stephen Hawking, yang pertama mengajukan gagasan ini dalam sebuah kertas kerja pada 1970-an.

Sebuah tim ilmuwan internasional kini telah membuat model evolusi bintang seperti itu dengan massa awal yang bervariasi untuk lubang hitam dan dengan model pertambahan yang berbeda untuk pusat bintang.

Hasilnya: ketika massa lubang hitam tersebut kecil, bintang tersebut tidak bisa dibedakan dari bintang normal.

Baca Juga: Mengerikan, Lubang Hitam Raksasa Memakan Semua Materi, Ukurannya Sepuluh Miliar Kali Lebih Besar dari Matahari

“Bintang-bintang yang mengandung sebuah lubang hitam di tengahnya secara mengejutkan bisa hidup lebih lama,” kata Earl Patrick Bellinger, postdoktoral di MPA dan kini Asisten Profesor di Universitas Yale, yang memimpin studi ini.

Ia menambahkan, “Matahari kita bisa saja memiliki sebuah lubang hitam sebesar planet Merkurius di pusatnya tanpa kita menyadari.” ***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Phys.org

Tags

Terkini

Terpopuler