Kutu Air Raksasa Penggigit Jari Kaki Ditemukan di Siprus untuk Pertama Kalinya

29 Maret 2024, 07:37 WIB
Seekor kutu air raksasa.* /LiveScience/ViniSouza128

ZONA PRIANGAN - Kutu air raksasa yang mampu melakukan gigitan yang menyakitkan telah menginvasi pulau Siprus di Laut Tengah, menurut sebuah studi.

Kutu, yang disebut juga “penggigit jari kaki,” termasuk dalam genus Lethocerus, yang termasuk spesies pemakan burung yang bisa tumbuh sekitar 12 cm panjangnya.

Para peneliti menemukan kutu menakutkan ini dengan bantuan para perenang di pantai timur pulau ini yang memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadapnya.

Baca Juga: Gigitan Kutu Penghisap Darah Munculkan Penyakit Lyme, Bisa Lumpuh Seumur Hidup

"Orang-orang Siprus ini menjaga matanya tetap terbuka dan jari kakinya ke luar dari perairan saat menangkapnya,” kata peneliti.

Para peneliti mempersembahkan penemuannya dalam Journal of "Grigore Antipa" National Museum of Natural History.

Kutu air raksasa hidup di habitat air tawar seperti kolam dan rawa di seluruh dunia, menurut National Park Service.

Baca Juga: Hiu Hantu dengan Kepala dan Mata Besar Ditemukan di Kedalaman Laut Andaman, Thailand

Kutu ini dilengkapi dengan anggota tubuh seperti penjepit dan ludah berbisa, yang memungkinkan mangsanya tak bisa bergerak dan diisap cairan dalamnya.

Kutu ini juga dikenal suka menggigit manusia yang tidak curiga di bagian jari-jari kaki, sehingga dinamai “pengigit jari kaki” meskipun gigitannya tidak beracun dan kita terlalu besar untuk menjadi mangsanya.

Baca Juga: Babi Hutan yang Menggaruk Tanah Menghasilkan Emisi Karbon Setara dengan 1,1 Juta Mobil

Lethocerus ditemukan dekat tetangga Siprus di daratan negara-negara Turki, Libanon, dan Mesir tetapi tidak pernah diteliti sebelumnya di pulau ini.

Dalam studi terbaru, tim melihat dalam postingan grup Facebook setempat antara 2020 dan 2021 untuk mengumpulkan catatan kutu ini dan mempelajari lebih jauh mengenai kedatangannya yang secara tiba-tiba.

"Catatan yang dilaporkan dalam studi ini hampir seluruhnya dari orang-orang yang memposting foto dan video di grup media sosial yang meminta identifikasi spesies ini,” kata para peneliti seperti dilansir LiveScience.

Baca Juga: Penampakan Monster Loch Ness Terlihat 16 Kali, Para Ahli Menyebut Nessie Mungkin Belut Raksasa

Tujuh kuta air tercatat di bagian dataran rendah sebelah timur pulau ini, dan para peneliti pergi ke lokasi dan menemukan dua dari spesimen ini.

Kutu yang berhasil ditangkap termasuk dalam spesies Lethocerus patruelis, yang bisa tumbuh sekitar 8 cm panjangnya. Namun tim peneliti tidak bisa mengidentifikasi sisanya dari foto yang ada.

Para peneliti menduga kutu-kutu ini terbang dari daratan, tetapi mereka tidak yakin mengapa kutu-kutu ini melintasi laut terbuka.

Baca Juga: Babi Hutan Radioaktif Fukushima, Hadirkan Spesies Hibrida Mutan Satu Dekade setelah Bencana Nuklir

Salah satu teori menyatakan bahwa cahaya di timur pantai ini menarik kutu-kutu. Pendapat lain bahwa kutu-kutu ini bermigrasi ke pulau Siprus untuk mencari makanan.

"Spesimen yang ada mendarat kelelahan di garis pantai atau di tengah laut, yang menunjukkan bahwa mereka dibawa oleh angin atau arus laut dari negara-negara terdekat,” tulis para peneliti.

Baca Juga: Pasangan Belgia yang Rela Berbagi Tempat Tinggal dengan Seekor Babi Hutan

Sementara para ilmuwan percaya diri kutu-kutu ini baru keberadaannya di pulau Siprus, mereka tidak yakin Lethocerus bisa mengancam ekosistem Siprus.

Negara ini memiliki habitat yang mirip dengan daratan dan menjadi tempat predator alam kutu ini, termasuk burung bangau (Ciconia ciconia) dan burung layang-layang hitam (Milvus migrans).***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: LiveScience

Tags

Terkini

Terpopuler