Misi luar angkasa yang melibatkan seorang wanita Saudi adalah langkah terbaru oleh kerajaan untuk memperbarui citra ultra-konservatifnya.
Namun ini bukanlah langkah pertama kerajaan yang kaya akan minyak ini dalam menjelajah luar angkasa.
Baca Juga: Topan Freddy: Menguak Fakta-fakta Menarik di Balik Badai Pemecah Rekor
Pada tahun 1985, Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz, seorang pilot angkatan udara, ikut serta dalam misi luar angkasa yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat.
Emirat Arab yang berdekatan juga telah berpartisipasi dalam misi luar angkasa dan seorang astronot Emirati, Sultan al-Neyadi, tiba di ISS sebulan yang lalu untuk tinggal selama enam bulan.***