Menaklukkan Bulan dengan Teknologi Terbarukan: Toyota Rencanakan Rover Bertenaga Fuel Cell

- 24 Juli 2023, 06:21 WIB
Logo Toyota terlihat di ruang pamer Toyota Society Motors di Karachi, Pakistan, 27 Juli 2022.
Logo Toyota terlihat di ruang pamer Toyota Society Motors di Karachi, Pakistan, 27 Juli 2022. /REUTERS/Akhtar Soomro/File Photo

ZONA PRIANGAN - Berita luar angkasa mencuri perhatian dunia lagi saat Toyota Motor mengumumkan rencana ambisiusnya untuk menggunakan teknologi fuel cell regeneratif guna menggerakkan sebuah rover berawak di Bulan. Dengan langkah ini, harapan akan terbukanya peluang menggunakan es air di Bulan sebagai sumber energi di masa depan semakin menguat.

Jepang, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Fumio Kishida, semakin meningkatkan ambisi eksplorasi luar angkasanya.

Selain berpartisipasi dalam program Artemis NASA, mereka juga berencana untuk memiliki astronot di stasiun luar angkasa lunar bernama Gateway pada paruh kedua tahun 2020-an.

Baca Juga: Wanita Pertama dari Saudi Arabia akan Meluncur ke Luar Angkasa dalam 'Private Mission' ke ISS

Sejak tahun 2019, Toyota telah bergandengan tangan dengan Badan Antariksa Jepang untuk mengembangkan rover berawak di Bulan yang mereka beri nama Cruiser Lunar. Harapannya, rover ini bisa mendarat di Bulan pada tahun 2029 mendatang.

"Untuk melakukan penelitian jangka panjang dan stabil di permukaan Bulan, kami berusaha untuk mendapatkan berbagai bahan dari sumber di lokasi selama periode panjang," ungkap Ken Yamashita, kepala proyek eksplorasi lunar di Toyota, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Dalam materi presentasi pada Jumat lalu, Badan Eksplorasi Antariksa Jepang menyatakan bahwa NASA berharap Jepang dapat menyediakan rover lunar dengan target peluncuran pada tahun 2029 sebagai kontribusi untuk program Artemis.

Baca Juga: Kapsul SpaceX Mendarat, Membawa Pulang 4 Astronot dari Stasiun Luar Angkasa ke Bumi pada Jumat

Yang membuat teknologi ini semakin menarik adalah cara kerjanya. Kendaraan fuel cell menggunakan motor listrik seperti mobil listrik pada umumnya, namun sumber dayanya berasal dari tumpukan bahan bakar yang memisahkan hidrogen melalui katalis untuk menghasilkan listrik.

Toyota menjelaskan teknologinya akan memanfaatkan energi surya dan air untuk memproduksi hidrogen dan oksigen melalui elektrolisis selama siang hari, dan sel bahan bakar untuk menyediakan listrik saat malam tiba.

Mengingat durasi malam lunar yang mencapai sekitar 14 hari Bumi, teknologi ini memungkinkan rover lunar untuk beroperasi selama berhari-hari dalam kegelapan dan suhu ekstrem yang sangat dingin.

Baca Juga: Astronot Menjelaskan 'Pemandangan Menarik' dari Titik Terang yang Terlihat di Bumi dari Luar Angkasa

Sebagai produsen otomotif terbesar di dunia, Toyota berharap dapat mengamankan pesanan untuk rover lunar berawak ini pada musim gugur tahun depan.

Kendaraan ini diharapkan mampu membawa dua astronot untuk menjalankan misi selama 42 hari dalam setahun dan dapat beroperasi selama 10 tahun.

"Visi kami adalah melanjutkan penggunaan rover lunar ini lebih dari 10 tahun jika ada perusahaan atau kesepakatan yang dapat menyediakan air yang dibutuhkan," tegas Yamashita, dengan penegasan bahwa awalnya air bersih harus dikirim ke luar angkasa bersama rover.

Baca Juga: Teleskop Luar Angkasa James Webb Menemukan Galaksi Terjauh Berjarak 35 Miliar Tahun Cahaya dari Bumi

Meski demikian, Yamashita juga memberikan peringatan bahwa Toyota tidak mengharapkan bisa menghasilkan air yang dapat digunakan untuk sel bahan bakar dari es air di Bulan atau mampu mengeksplorasinya sendiri.

Perusahaan ini kemungkinan akan mengandalkan perusahaan lain atau perkembangan teknologi di masa depan untuk hal tersebut.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah