Kutu ini juga dikenal suka menggigit manusia yang tidak curiga di bagian jari-jari kaki, sehingga dinamai “pengigit jari kaki” meskipun gigitannya tidak beracun dan kita terlalu besar untuk menjadi mangsanya.
Baca Juga: Babi Hutan yang Menggaruk Tanah Menghasilkan Emisi Karbon Setara dengan 1,1 Juta Mobil
Lethocerus ditemukan dekat tetangga Siprus di daratan negara-negara Turki, Libanon, dan Mesir tetapi tidak pernah diteliti sebelumnya di pulau ini.
Dalam studi terbaru, tim melihat dalam postingan grup Facebook setempat antara 2020 dan 2021 untuk mengumpulkan catatan kutu ini dan mempelajari lebih jauh mengenai kedatangannya yang secara tiba-tiba.
"Catatan yang dilaporkan dalam studi ini hampir seluruhnya dari orang-orang yang memposting foto dan video di grup media sosial yang meminta identifikasi spesies ini,” kata para peneliti seperti dilansir LiveScience.
Baca Juga: Penampakan Monster Loch Ness Terlihat 16 Kali, Para Ahli Menyebut Nessie Mungkin Belut Raksasa
Tujuh kuta air tercatat di bagian dataran rendah sebelah timur pulau ini, dan para peneliti pergi ke lokasi dan menemukan dua dari spesimen ini.
Kutu yang berhasil ditangkap termasuk dalam spesies Lethocerus patruelis, yang bisa tumbuh sekitar 8 cm panjangnya. Namun tim peneliti tidak bisa mengidentifikasi sisanya dari foto yang ada.
Para peneliti menduga kutu-kutu ini terbang dari daratan, tetapi mereka tidak yakin mengapa kutu-kutu ini melintasi laut terbuka.
Baca Juga: Babi Hutan Radioaktif Fukushima, Hadirkan Spesies Hibrida Mutan Satu Dekade setelah Bencana Nuklir