"Ia memiliki kaki belakang yang sangat kuat dan ekor dengan anatomi yang memungkinkannya untuk menggerakkannya ke samping dan seimbang selama perlombaan," jelas Sebastián Rozadilla, co-author dari publikasi tersebut, kepada Reuters.
Sebuah tim ahli paleontologi Argentina dengan dukungan dari National Geographic Society, membuat penemuan ini awalnya pada tahun 2018.
Namun baru-baru ini mengungkapkan penemuan mereka di jurnal terkemuka Cretaceous Research.***