Di Kabupaten Majalengka, Hanya 20 Persen Penyandang Disabilitas yang Bekerja

17 Desember 2020, 16:06 WIB
Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan disebuah hotel di Majalengka, Kamis 17 Desember 2020./ZonaPriangan/Rachmat Iskandar /

ZONA PRIANGAN - Sebagian besar penyandang disabilitas di Kabupaten Majalengka tidak memiliki pekerjaan apapun. Dari jumlah 400 orang disabilitas yang telah terdata oleh komunitas, hanya lebih kurang 20 persen saja yang memiliki pekerjaan.

Itu pun selama pandemi berlangsung, pekerjaan mereka sangat terdampak hingga mengalami penurunan sebesar 80 persen, sementara mereka tidak bisa alih pekerjaan ke bidang lain seperti halnya orang yang tak memiliki keterbatasan fisik.

Hal tesrebut disampaikan Hendri Indra Gumilar, Ketua Panitia Panitia Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan disebuah hotel di Majalengka, Kamis 17 Desember 2020.

Baca Juga: Antisipasi Kerumunan Massa pada Malam Pergantian Tahun, Ini Daftar Jalan Kota Bandung yang Ditutup

Hendri menyebutkan, para penyandang disabilitas ini sebagian besar pekerjaanya dibidang jasa, seperti halnya jasa servis elektronik computer atau TV, menjahit, sebagian diantara mereka juga ada yang jasa pijit serta dan beberapa berdagang barang kelontong.

“Saat pandemi jarang yang menyervis TV atau computer, orang memilih menyimpan uangnya untuk cadangan lain atau keperluan lain. Sementara orang disabilitas ketika terdampak Covid seperti ini tidak bisa beralih ke pekerjaan lain seperti misalnya tukang cangkul ke sawah atau apapun yang bisa menghasilkan uang untuk membiaya hidupnya, bagi kami tentu tidak mungkin bisa,” ungkap Hendri.

Terlebih menurutnya mereka yang tidak memiliki pekerjaan karena tidak memiliki keterampilan, yang memiliki keterampilan pun kini sebagian besar terpuruk akibat Covid-19.

Baca Juga: Simak! Ini 5 Zodiak yang Paling Beruntung, Apakah Kamu Salah Satunya?

“Sebetulnya kami tidak ingin membebani pemerintah, disabilitas tidak butuh dikasihani dan diangung-agungkan tapi beri kesempatan di semua bidang. Fasilitasi kami dengan keterampilan agar kami bisa produktif,” katanya.

Menurut Hendri, cukup banyak penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan berpikir bagus dan cerdas, mereka pun kalau dilatih keterampilan akan cepat bisa, tinggal bagaimana pemerintah bisa bekerjasama memfasilitasi untuk dilatih keterampilan sesuai pasar kerja.

“Untuk tuna rungu sudah ada beberapa yang dipekerjakan, malah saya mendengar di PT Shoetown sebuah pabrik sepatu yang sudah mempekerjakan komunitas kami,” ungkapnya.

Baca Juga: Untuk Karir dan Cinta, 6 Zodiak ini Paling Beruntung di Tahun 2021, Tinggalkan Kepahitan 2020

Hendri mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa banyak jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Majalengka, dia hanya mencatat 400 orang. Karena sudah cukup lama Pemerintah Kabupaten Majalengka juga tidak melakukan pendataan. Data yang tersedia adalah hasil pendataan tahun 2015 lalu sebanyak 5.000 orang.

Pendataan ulang penting dilakukan untuk membangkitkan semamangat hidup mereka dan diberikan keterampilan serta pasilitas pendidikan yang sederajat dengan yang lain.

Persoalan yang muncul sekarang di Kabupaten Majalengka ini masih ada anggapan kalau disabilitas adalah kutukan, sehingga banyak orang tua atau keluarganya yang lain berupaya menutupi keberadaanya karena dianggap memalukan.

Baca Juga: Ini Tiga Air Rebusan yang Baik Bagi Penderita Diabetes, Diyakini Mampu Turunkan Kadar Gula Darah

Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana saat menghadiri Hari Disabilitas Internasional mengungkapkan, Pemda harus hadir bersama rekan disabilitas. Perda No 5 Tahun 2020 tentahg Disabilitas harus segera ditindaklanjuti.

“Mereka perlu fasilitas, pengakuan dan dorongan dari Pemerintah. Apa yang mereka butuhkan perlu difasilitasi, wajib ada kesetaraan. Mereka ini juga para pekerja keras, pemerintah wajib melatih dan mendidik, hasilnya harus disalurkan,” ungkap Tarsono.

Malah menurut Wakil Bupati, banyak diantara penyandang disabilitas yang memiliki keterampilan bidang olahraga dan tentu Pemerintah harus hadir dan harus memfasilitasi mereka, agar bisa menunjukan kemampuannya di luar sana.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler