Mobil Listrik ini Hasil Karya Siswa SMK Asal Majalengka

3 September 2021, 06:10 WIB
Mobil Listrik yang dinamai Perikesit ERV hasil karya SMK 1 Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Mobil Listrik yang dinamai Perikesit ERV milik SMK 1 Lemahsugih, Kabupaten Majalengka yang dirakit para siswa sekolah tersebut sudah hampir dua tahun lebih terparkir di ruang Labolatorium milik sekolah setempat, tidak dipakai apalagi dikembangkan karena dukungan yang kurang.

Mobil listrik berwarna silver berkapasitas 2 orang hingga 3 penumpang, dengan lebar 1,20 m dan lpanjang 2,50 m ini sempat menjadi kebanggaan sekolah kejuruan yang berada di bawah Gunung Cakrabuana, sebuah sekolah yang baru berdiri selama kurang lebih 10 tahunan saja. Sekolah yang ada diperbatasan antara Majalengka dan Sumedang.

Menurut keterangan salah seorang guru yang juga menjadi Ketua Pembimbing pembuatan mobil listrik, Arif Rahman Hakim, mobil tersebut dibuat di Tahun 2018 dan sempat diikutsertakan pada Pameran Pendidikan kejuruan Eiptech XII tingkat Jawa Barat di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Petani di Kabupaten Majalengka Keluhkan Harga Cabe Terus Merosot

Pembuatan mobil listrik matic di gagas Kepala Sekolah SMK 1 Lemahsugih saat itu Ahdin.

Dia ingin sekolahnya mampu menciptakan inovasi baru dan terbarukan, walaupun sekolahnya berada di pinggiran, yang jauh dari kota, namun siswanya harus lebih maju dari orang kota itu sendiri.

“Waktu itu Pak Kepala menantang para siswa untuk menciptakan sebuah karya fenomenal, yang katanya walaupun berada di kampung, warga yang kebanyakan petani dan sekolah baru namun pikirannya harus lebih maju. Menunjukan bahwa orang kampung tidak kampungan namun harus serba bisa,” ungkap Arif.

Baca Juga: Saat Terkena Tembakan Peluru dari KKB Papua, Iptu Anton Tonapa Terasa Kram dan Bahkan Sempat Mati Rasa

Menjawab tantangan tersebut ada sejumlah siswa yang memiliki talenta tinggi terhadap otomotif diantaranya Diandi Saputra yang kini telah bekerja di PT Tempo Grup, Anggi, Derizal serta Jafar Sidik dan tiga teman lainnya dibimbing sejumlah guru pembimbing yakni Arif Rahman Halim, Jeje Jaenal Arifin, Dian Herdiansyah, Candrawata dan Hanif yang memiliki disiplin ilmu yang berbeda berupaya membimbing para siswa untuk membuat sebuah kendaraan listrik.

“Ketika itu lagi ramai-ramainya mobil listrik, sehingga diciptakan mobil listrik.

Tidak sempurna memang karena dikejar waktu ingin mengikuti pameran, jadi kendaraan dibuat secara maraton oleh para siswa, ada beberapa barang yang dibeli dari luar, motor listrik dari Jogya, kontroler juga dari luar hingga mencari ke Semarang. Kalau badan alias bodi kendaraan seluruhnya dibuat sendiri, demikian juga dengan rangka dan sebagainya,” kata Arif.

Maklum pembuatan mobil tersebut hanya dalam waktu dua bulan saja, sementara pembuatan badan mobil butuh waktu lumayan lama terutama mencetak badan mobil yang terbuat dari fiber dengan tingkat kesulitan yang paling tinggi dan lama.

Baca Juga: China Ciptakan Helikopter Mini yang Memiliki Kemampuan Luar Biasa

Pembuatan diawali mendisain rangka dengan menggunakan triplek, kemudian mencetak fiberglas yang dicetak di ruang labolatorium otomotif.

Untuk pembuatan fiber tersebut harus belanja bahan baku dari Bandung, seperti halnya campuran resin, serat fiber, beruntung salah seorang instruktur Hanif berasal dari Bandung sehingga bisa belanja sambil pulang .

Untuk membuat rangka berasal dari besi holo demikian juga untuk sasis dan kaki-kaki. Sedangkan untuk shockbreker menggunakan shockbreker sepeda motor.

Baca Juga: Sri Mulyani Tunggu Putusan Akhir Hakim, Sulit untuk Mengugurkan Ika Sebagai Anak Kandung

“Semua peralatan kami buat, awalnya kami terlebih dulu membeli mesin las, mesin pres dan sebagainya. Yang membeli hanya shockbreker serta motor listrik dari Jogyakarta seharga Rp 10.000.000.” ungkap Asep guru lainnya.

Kendaraan tersebut berdaya 1.000 watt, untuk lampu kendaraan kapasitas batrenya hanya 12 volt tegangannya sebesar 28 volt. Jarak jangkau lampu kendaraan sepanjang 5 meter.

Ketinggian badan kendaraan dari permukaan tanah sekitar 20 cm, rodanya menggunakan ban sepeda motor. Total pembuatan mobil listrik ini menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp 100.000.000.

Mobil Listrik yang dinamai Perikesit ERV hasil karya SMK 1 Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. ZOnapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

Setelah diuji coba kendaraan mampu melaju sekitar 20 km per jam, hanya saja setelah itu arus di cas kembali selama 10 jam. Kelemahannya memang kayak batre sekarang sudah pake lithium sedangkan batre ini batre lama yang menggunakan cairan sehingga batre cepat habis kurang bisa menyimpan arus.

“Berdasarkan keterangan dari LIPI yang kebetulan usai mengikuti pameran di ada kunjungan dari Lipi. Tim mengatakan dari sisi fungsional bisa, hanya sisi penampilan kurang. Maklum kami ada keterbatasan alat,” kata Arif.

Dia mengaku ketebalan badan kendaraan fiber hingga 5 cm, juga cat yang tidak mengkilap kondisi ini terjadi karena dikejar waktu. Kalau saja waktu cukup bisa ketebalan fiber bisa sempurna juga dasar cat.

Baca Juga: Sejumlah Sekolah yang Lolos Verifikasi Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka, Siswa-siswi Merasa Senang

“Maklum semua dibuat para siswa yang baru memulai tahap belajar,” katanya.

Sejak menciptakan mobil listrik peminat masuk ke jurusan otomotif motor dan mobil semakin tinggi hanya saja dibatasi masing-masing hanya 2 rombel karena keterbatasan ruang kelas dan lainnya.

Total rombel untuk semua jurusan di sekolah di SMK Lemahsugih sendiri mencapai 30 rombel, dengan lima jurusan masing-masing RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), otomotif, akuntansi, TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan Farmasi.

Saat ini menurut Arif, banyak para siswa yang ingin menciptakan inovasi baru semacam mobil listrik, kebetulan katanya kepala sekolah saat ini bersedia memberikan suport namun saja terbentur oleh situasi pandemi yang terus menerus.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler