Petani Durian Gagal Panen dan Merugi Karena Cuaca Tidak Mendukung

3 November 2021, 14:00 WIB
Petani Durian di Majalengka Merugi akibat gagal panen. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Para petani durian di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka alami gagal panen sejak dua tahun terakhir, panen tahun ini bahkan dipastikan anljok di banding tahun-tahun sebelumnya akibat cuaca yang tidak mendukung untuk pertumbuhan bunga dan buah hingga banyak yang rontok.

Menurut keterangan Iin petani duruan asal Desa Ujungberung, tahun ini adalah tahun terparah kegagalan panen durian.

Jika dari 70 pohon biasa diperoleh hasil panen hingga 4.000 buah durian maka tahun ini paling diperoleh hanya sekitar 500 buah saja. Minimnya hasil panen diduga akibat faktor cuaca yang cukup panas. Cuaca terkadang dingin namun tiba-tiba duhu udara panas, akibatnya bunga kering atau layu kemudian rontok.

Baca Juga: Refly Harun: Rasanya Aneh Luhut Buat Perusahaan Tidak Cari Untung, Kenapa Tidak Buat Yayasan Sosial Saja

“Tahun lalu masih mending, dari 70 pohon masih bisa dipanen hingga 1.500 buah, tahun ini paling hanya 500 buah saja. Padahal biasanya perolehan panen bisa mencapai 4.000 buah durian.” ungkap Iin.

Menurutnya puncak panen raya kali ini diperkirakan pada Januari mendatang, namun walaupun panen raya durian lokal jumlahnya tidak akan seperti tahun-tahun sebelumnya, hasil akan sangat terbatas dan tidak akan bisa menutupi kebutuhan konsumen lokal sekalipun.

“Jangankan konsumen luar, untuk konsumel lokal saja tidak akan terpenuhi,” ungkapnya.

Baca Juga: Jenderal TNI Andhika Perkasa Siap Menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang Telah Memasuki Pensiun

Hal senada disampaikan Uas dan Samin petani durian lainnya, menurut mereka hampir disemua desa di wilayahnya alami gagal panen. Bunga durian rontok ketika mulai mekar, kalau menjadi buah jatuh saat masih sangat kecil atau ketika disebutnya pentil.

Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk memperkuat bunga agar tidak rontok atau memperkuat buah agar tidak mengering atau busuk saat masih kecil. Para petani setempat tetap pasrah dengan yang dialaminya.

“Kalau panen bagus, biasanya kios-kios durian tumbuh menjamur di pinggir jalan, pedagang bakulan juga banyak berderet, demikian di rumah-rumah penduduk, konsumen bisa datang ke tiap petani,” ungkapnya.

Baca Juga: Novel Baswedan: Pimpinan KPK Tidak Merespon Soal Syarat Remisi, Curiga Ada Kesepakatan Antara MA dan KPK

Menurut mereka jika sekarang di wilayah Sindangwangi durian tertap tersedia di sejumlah kios, itu adalah durian yang didatangkan dari luar daeran, seperti Jawa Tengah seperti Semarang atau Magelang. Banyak juga durian dari wilayah Sumatra dan Bali. Makanya kini penjual durian masih sangat terbatas karena harga yang masih mahal juga pasokan durian yang terbatas.

“Sekarang durian-durian yang dijual di kios-kios adalah durian asal Bali,” ungkap Iin.

Ada beberapa pemasok durian di wilayah Sindangwangi diantaranya adalah Marja. Dia mengambil durian dari berbagai daerah di Indonesia untuk dipasarkan di Sindangwangi yang menjadi sentra durian di Kabupaten Majalengka atau Leuwimunding dan sejumlah temat lainnya. Tak heran jika selama ini durian di Sindangwangi selalu tersedia.

Baca Juga: Bahaya Sapi kalau Balas Dendam, Gegara Ini Seorang Pria Kena Karma Diseruduk lantas Diinjak-injak

Harga durian di Majalengka sementara ini berkisar antara Rp 50.000 hingga RP 70.000 tergantung besar kecilnya kondisi durian.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler