Puluhan Manhole Milik Perumda Tirtawening Kota Bandung Hilang Dicuri, Bahayakan Pengendara dan Pejalan Kaki

10 November 2021, 14:52 WIB
Puluhan manhole milik Perumda Tirtawening Kota Bandung hilang dicuri, bahayakan pengendara dan pejalan kaki. /Perumda Tirtawening Kota Bandung/

ZONA PRIANGAN - Baru-baru ini kembali marak pencurian manhole atau tutup jaringan air limbah milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirtawening Kota Bandung.

Manhole yang dicuri dari sekitar seribu titik yang dimiliki Perumda Tirtawening, ada sekitar 20 titik yang tutup manhole-nya hilang.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi, mengatakan bahwa diduga raibnya puluhan manhole tersebut akibat dicuri orang yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Gaet Investor untuk Aerocity Kertajati, Rebana dan Jabar Selatan, Ridwan Kamil Lobi Pengusaha Timur Tengah

"Kehilangan manhole bukan saat ini saja, tapi sudah sejak lama namun belakangan marak kembali pencurian manhole tersebut," kata Sonny kepada wartawan di kantor Perumda Air Minum Tirtawening Kota Bandung, Selasa, 9 November 2021.

Menurut Sonny, manhole itu sendiri fungsinya adalah untuk akses petugas PDAM, saat mereka akan melakukan perawatan pipa air.

"Lubang manhole itu ukurannya sekitar 60 cm x 60 cm sampai 70 cm x 70 cm," paparnya.

Baca Juga: Di Ajang Peparnas XVI Papua 2021 Sementara Jabar Raih Delapan Emas, Tempel Ketat Papua

Tutup manhole, jelas Sonny, ada yang terbuat dari besi campuran dan ada juga yang terbuat dari coran beton. "Apapun bahan materialnya, sangat berpotensi untuk dicuri," ujarnya.

Lebih lanjut Sonny mengatakan, sebenarnya ini bukan masalah nilai jual tutup manhole itu sendiri. Melainkan efek yang mungkin akan terjadi jika manhole tidak ditutup.

"Manhole yang terbuat dari logam itu harganya sekitar Rp7 juta-an. Tapi efeknya akan sangat buruk jika lubang tersebut tidak ditutup manhole," ungkapnya.

Baca Juga: Refly Harun: Jokowi Sudah Membebaskan Menteri-menterinya 'Jual Diri' Untuk Meningkatkan Elektabilitasnya

Saat ini, kata Sonny, kebanyakan posisi manhole berada di bahu dan tengah jalan raya. Bila dibiarkan tanpa tutup, dan kondisi jalan gelap, lubang yang menganga itu pun sangat membahayakan pengendara maupun pejalan kaki.

"Karena adanya jarak waktu dari saat manhole dicuri hingga proses perbaikan. Misalnya ada pengendara yang terperosok. Kalau sudah ada kecelakaan, yang akan disalahkan dan dirugikan pasti kami (pihak PDAM)," ucapnya.

Padahal, lanjutnya, pihaknya tidak selalu bisa mencegah terjadinya pencurian tersebut.

Baca Juga: Tradisi Aneh Ratu Inggris, Memerintahkan Kate Middleton Menimbang Berat Badan

"Petugas kami memang rutin melakukan pengecekan, tapi kan tidak dengan titik yang banyak dan SDM yang terbatas, otomatis kami akan kewalahan," bebernya.

Karena itu, pihak Perumda Tirtawening Kota Bandung mengimbau kepada warga agar ikut serta memantau serta melaporkan bila terjadi pencurian atau hilangnya manhole dari tempatnya.

"Kepada instansi terkait agar dapat membantu untuk memberikan tanda pengaman di lokasi kehilangan manhole agar dapat diantisipasi para pengendara atau pejalan kaki," harapnya.

Baca Juga: Reaksi Jeff Bezos terhadap Video Viral Pacarnya Lauren Sanchez dengan Leonardo DiCaprio

Sonny pun memaparkan, selain manhole yang rentan akan pencurian juga meteran air di rumah-rumah penduduk. Karena banyak aduan dari masyarakat yang kehilangan alat meteran pelanggan tersebut.

"Dari bulan januari sampai oktober kami (Perumda Tirtawening) menerima pengaduan atas kehilangan alat meteran," ujarnya.

Menurut Sonny, alat meteran yang hilang kebanyakan posisinya berada di luar halaman rumah pelanggan.

Baca Juga: Inilah 4 Negara yang Merayakan Hari Pahlawan Nasional Seperti Indonesia

"Untuk perawatan dan kerusakan alat meteran merupakan tanggungjawab kami, namun bila sudah hilang hal itu menjadi tanggungjawab pelanggan," katanya.

Sonny mengatakan, untuk penggantian biaya alat meteran yang hilang dikenakan biaya pengganti dimana untuk diameternya 1/2 mm, harganya Rp385 ribu per-alat. Sedangkan untuk yang lebih besar, maka ongkos penggantiannya disesuaikan dengan merk meterannya.

"Bila tidak ada meteran, petugas PDAM tidak akan bisa mencatatkan berapa penggunaan air pelanggan. Dimana pada gilirannya nanti akan sulit melakukan penagihan," ungkapnya.

Karena itu, lanjut Sonny, jika tidak segera dilakukan penggantian, maka akan dicatat sebagai pencurian air.

“Kepada pelanggan, kami sarankan untuk segera melaporkan bila terjadi kehilangan, agar petugas kami bisa segera lakukan cek lapangan," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler