Ribuan Masker Digantung Sambut HUT RI, Warga: Semua orang sudah jenuh dengan kondisi Covid-19

17 Agustus 2022, 12:00 WIB
Cara Warga Majalengka Memerdekakan Diri dari Covid-19, Ribuan Masker Digantung Sambut HUT RI. /Zonapriangan.com/ Rachmat iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Jenuh dengan kondisi Covid-19 warga Blok Ciburuy, Desa Sukaraja Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka gantung ribuan masker di sejumlah gang pemukiman penduduk, sekaligus dijadikan sebagai pernak pernik kemeriahan sambut HUT RI ke 77.

Gang-gang di kampung tersebut digantungi masker beragam warna dan ukuran, tali masker iikatkan ke tali rapia yang dibentangkan ke tiap pekarangan rumah penduduk hingga memenuhi sepanjang gang di kampung tersebut.

Cara pemasangan, sebagian diantaranya dipaduserasikan dengan bendera merah putih, dan bentuk penak-pernik Agustusan lainnya seperti, sapanduk, umbul-umbul dan air beragam warna yang dikemas dalam plastik hingga kain percak yang menambah keindahan dan keramaian warna serta suasana.

Baca Juga: Karnaval Kue Merah Putih Sambut Perayaan HUT RI di Majalengka

Salah seorang warga yang juga sebagai penggagas pengadaan pernak-pernik Agustusan dari masker, Ari (30) mengatakan, menggantung ribuan masker ingin menunjukan berakhirnya masa pandemi Covid-19.

Ketika memasuki masa pandemi hingga puncak pandemi Ari yang berprofesi sebagai pengusaha konveksi, juga mantan pamong desa, membuat puluhan ribu masker dari kain percak untuk dibagikan kepada warga setempat dan warga lain yang membutuhkan. Hingga awal Agustus kemarin masih tersisa masker hingga berkarung-karung di tepat konfeksinya ditambah dari sahabatnya hingga berjmlah tiga karung berukuran sedang dengan jumlah ribuan.

“Semua orang sudah jenuh dengan kondisi Covid-19, kami ingin Covid segera berhenti agar semua orang bisa leluasa beraktifitas tanpa rasa takut terpapar. Dengan menggantung masker menyimbolkan berakhirnya pandemi,” ungkap Ari mantan sekretaris Desa Sukaraja Kulon.

Baca Juga: Jokowi Bangga dengan Perkembangan Indonesia di Panggung Dunia

Disamping itu menurutnya, setiap tahun di wilayahnya selalu ada pernak pernik saat smabut HUT RI dan selalu ada hal baru yang dibuat masyarakatnya. Dia kemudian teringat dengan Covid dan banyaknya amsker yang masih tersisa di tempat konveksi miliknya serta milik temannya.

“Dari kejenuhan dan ingin adanya hal baru maka masker digantung, kebetulan juga kondisi Covid sekarang melandai.” kata Ari.

Cara menggantung masker menurutnya asal saja dan diberikan kepada masyarakat untuk diapsang di gang masing-masing secara serempak dan sejumlah masyarakat berusaha mengkombinasikan dengan warna lain dan bentuk lain sehingga menjadi bagian dari kemeriahan HUT RI.

Baca Juga: Jelang HUT RI, Pengadilan Negeri Majalengka Mengajak Masyarakat Miliki Rasa Nasionalisme

“Dua tahun kemeriahan HUT RI berkurang karena pandemi, pernak pernik juga berkurang. Kami bersama warga ingin tahun ini meriah warga, meriah kegiatan, dan meninggalkan suasana pandemi, berakhirnya Covid-19 meski kewaspadaan tentu tetap dilakukan. Ini sih istilah saja kalau pesepakbola berhenti bermain disebut gantung sepatu, pemain bulu tangkit sering disebut gantung raket. Sekarang Covid, gantung masker,” ungkap Ari.

Indra pemilik konveksi lainnya mendukung ide sahabatnya, sehingga ribuan masker yang masih tersisa di kantornya segera diserahkan kepada temannya untuk dibagikan kepada warga di desanya.

Iding salah seorang tokoh masyarakat setempat mengungkapkan, kemeriahan sausana HUT RI di pemukiman biasa dilakukan warganya. Ide kreatif selalu dituruti oleh warga lainnya selama hal itu positif dan membuat suasana menjadi meriah.

Baca Juga: Empat Anggota Geng Motor Berhasil Ditangkap, Korban Dikeroyok hingga Meninggal Dunia

“Kemarin itu Ari menyampaikan ada banyak masker di tempat konveksinya, kemudian membicarakannya dengan warga kami, itu disambut baik daripada harus mebeli pernak pernik lain. Toh ini memiliki makna dan tentu tetap meriah,” ungkap Iding.

Sementara itu kasus Covid-19 di Majalengka kembali alami peninkatan, pada Sabtu (13/8/2022) jumlah kasus tercatat 36 kasus setelah terjadi penambahan dua kasus baru. Penderita sebagian besar menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, tiga kasus menjalani perawatan di RSUD Majalengka, RSUD Cideres dan satu kasus diluar Majalengka.

Terjadinya peningkatan kasusi ini diduga akibat mulai abainya protokol kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat serta pengaruh cuaca yang rentan terhadap paparan beragam penyakit, flu, demam dan penyakit lain yang ditimbulkan oleh suhu udara dan angin yang cukup kencang.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler