ZONA PRIANGAN - Wartawan dan sastrawan Sunda, H. Usep Romli meninggal dunia RS Al Yamin Limbangan, Kabupaten Garut, pukul 09.50 WIB, Rabu 8 Juli 2020.
Almarhum dikebumikan pada hari ini di TPU Kiaralawang Garut pukul 13.00. Sebelum menghembuskan napas terakhir, almarhum sempat dirawat dua hari di RS Al Yamin.
Menurut keluarganya, sejak lima tahun ke belakang, Usep Romli memang beberapa kali keluar masuk rumah sakit untuk menjalani pengobatan karena berbagai gangguan kesehatan.
Baca Juga: Ceker Mercon Neng Dinda, Dikenal di Kalangan Pegawai Negeri
Selain dikenal sebagai wartawan dan sastrawan, Usep Romli juga mendalami ibadahnya dengan sering mengisi ceramah di masjid-masjid. Beliau tiap Jumat menjadi khotib di beberapa masjid.
Usep Romli yang lahir di Limbangan, Garut, pada 16 April 1949, juga sudah menghasilkan beberapa buku. Terutama buku cerita anak-anak baik dalam bahasa Sunda maupun Indonesia.
Usep Romli menamatkan pendidikannya di Sekolah Pendidikan Guru pada 1966 dan menjadi guru SD di Kadungora, Garut.
Baca Juga: Pangandaran Sudah Aman untuk Wisatawan
Dia juga menjadi koresponden untuk mingguan Fusi (1972), Giwangkara (1972-76), harian Pelita (1977-1979), harian Sipatahunan (1979-1980).
Kecintaannya pada dunia jurnalistik, menggiringnya menjadi wartawan dan melepaskan seragam pegawai negeri sipil (PNS).
Usep Romli menghabiskan masa kerjanya sebagai wartawan Pikiran Rakyat Bandung hingga pensiun.
Baca Juga: Ketua RW Berdarah-darah, Dibantu Dua Warga Lumpuhkan Perampok Berpistol
Di mata para juniornya, Usep Romli merupakan sosok yang bisa menjadi panutan.
Dedikasinya dalam bekerja sangat total dan menjalankan tugasnya penuh dengan tanggung jawab.
"Almarhum usep Romli merupakan sosok wartawan yang sejatinya. Walau dalam administrasi kepegawaian sudah pensiun, namun almarhum tetap menjalankan fungsi jurnalistik. Tidak pernah berhenti menulis," ujar Kodar Solihat, wartawan Pikiran Rakyat.
Baca Juga: Gara-gara Seorang Cowok, Pertemanan Bebizie dan Wika Renggang
"Almarhum Usep Romli bekerja dengan niatan beribadah. Bisa jadi karya-karyanya menghasilkan pahala dan menjadi bekal hidup almarhum di akherat," kata Kodar yang sangat kehilangan mendengar Usep Romli tutup usia.***