Dua Skenario Kegiatan Belajar Mengajar di Kota Bandung

14 Juli 2020, 21:33 WIB
Ilustrasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). /

ZONA PRIANGAN –  Dinas Pendidikan Kota Bandung menyatakan pihaknya tengah menyiapkan dua skenario pembelajaran.

Hal ini untuk mempersiapkan tahun ajaran baru 2020/2021 di tengah masa pandemi virus corona (Covid-19).

Kendati begitu, Kepala Sesi Kurikulum SMP Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto mengatakan, tidak menutup kemungkinan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tetap berlaku.

Baca Juga: SD Laboratorium UPI Serang Gelar MPLS Melalui Virtual

"Disdik sudah menyiapkan dua skenario ketika sekolah belum diperbolehkan tatap muka dan ketika sekolah diperbolehkan tatap muka, meskipun nanti katakan sekolah diperbolehkan tatap muka, kemungkinan PJJ tetap berjalan,"kata Bambang, di Balaikota Bandung, Selasa, 14 Juli 2020.

Skenario pertama, ketika PJJ diberlakukan maka besar kemungkinan dukungan teknologi harus mumpuni.

Di dalamnya, terdapat siswa yang telah memiliki fasilitas pendukung seperti laptop dan gadget.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Covid-19 Peluang Menuju Kemandirian Bangsa

"Skenario A, fasilitas sudah mendukung, kita cukup memikirkan dukungan jaringan, dan dana BOS sudah bisa digunakan untuk itu, sedangkan skenario B bagi anak yang fasilitasnya tidak mendukung, katakan ekonominya kebawah, dipinjamkan laptop oleh sekolah,"jelasnya.

Selain itu, pihakya juga telah mengavaluasi proses KBM selama PJJ tahun ajaran 2019/2020, tahun lalu.

Dari evaluasi itu, dikatakan Bambang, Disdik harus memperkuat tiga fokus utama yakni meningkatkan infrastruktur pendidikan, manajemen guru dengan siswa dan orang tua dan konten bahan ajaran saat memasuki PJJ di tahun ajaran baru 2020/2021.

Baca Juga: Tidak Semua Siswa Miliki HP, Guru Datangi Murid untuk Mengajar

"Tiga hal ini cukup menentukan terakses manajemen antara guru dengan siswa dan orangtua, dan kita pikirkan juga konten ajaran nanti, karena tidak memungkinkan juga mata pelajaran disampaikan seluruhnya seperti waktu normal, sekarang yang ideal sesuai dengan struktur kurikulum,"paparnya.

Bambang mencontohkan, ketika kurikulum menargetkan tiap kompetensi dasar semua harus disampaikan, maka dalam PJJ, target yang diharuskan oleh kurikulum tidak memungkinkan disampaikan semua.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di prfmnews.com dengan judul : Disdik Kota Bandung Siapkan Dua Skenario untuk Tahun Ajaran Baru

Mengenai standar penilaian atau asesment, Bambang meyakinkan semua siswa tidak perlu khawatir, selama materi yang dari mata pelajaran adaptif kepada siswa/i, semisal anak mengerjakan tugas dengan luring atau daring dimana kesempatan menyontek cukup besar tetapi, menurutnya, hal itu tidak dipermasalahkan, selama siswa/i tersebut membaca.***

 

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler