Menurut Hendri, cukup banyak penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan berpikir bagus dan cerdas, mereka pun kalau dilatih keterampilan akan cepat bisa, tinggal bagaimana pemerintah bisa bekerjasama memfasilitasi untuk dilatih keterampilan sesuai pasar kerja.
“Untuk tuna rungu sudah ada beberapa yang dipekerjakan, malah saya mendengar di PT Shoetown sebuah pabrik sepatu yang sudah mempekerjakan komunitas kami,” ungkapnya.
Baca Juga: Untuk Karir dan Cinta, 6 Zodiak ini Paling Beruntung di Tahun 2021, Tinggalkan Kepahitan 2020
Hendri mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa banyak jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Majalengka, dia hanya mencatat 400 orang. Karena sudah cukup lama Pemerintah Kabupaten Majalengka juga tidak melakukan pendataan. Data yang tersedia adalah hasil pendataan tahun 2015 lalu sebanyak 5.000 orang.
Pendataan ulang penting dilakukan untuk membangkitkan semamangat hidup mereka dan diberikan keterampilan serta pasilitas pendidikan yang sederajat dengan yang lain.
Persoalan yang muncul sekarang di Kabupaten Majalengka ini masih ada anggapan kalau disabilitas adalah kutukan, sehingga banyak orang tua atau keluarganya yang lain berupaya menutupi keberadaanya karena dianggap memalukan.
Baca Juga: Ini Tiga Air Rebusan yang Baik Bagi Penderita Diabetes, Diyakini Mampu Turunkan Kadar Gula Darah
Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana saat menghadiri Hari Disabilitas Internasional mengungkapkan, Pemda harus hadir bersama rekan disabilitas. Perda No 5 Tahun 2020 tentahg Disabilitas harus segera ditindaklanjuti.
“Mereka perlu fasilitas, pengakuan dan dorongan dari Pemerintah. Apa yang mereka butuhkan perlu difasilitasi, wajib ada kesetaraan. Mereka ini juga para pekerja keras, pemerintah wajib melatih dan mendidik, hasilnya harus disalurkan,” ungkap Tarsono.
Malah menurut Wakil Bupati, banyak diantara penyandang disabilitas yang memiliki keterampilan bidang olahraga dan tentu Pemerintah harus hadir dan harus memfasilitasi mereka, agar bisa menunjukan kemampuannya di luar sana.***