Pedagang Hamburger Beralih Jadi Penjaja Sayur Keliling, Berjualan dengan Mengenakan Jas dan Dasi

- 11 April 2021, 15:02 WIB
 Penjaja sayur keliling di Majalengka berjualan dengan mengenakan pakaian resmi yang berganti-ganti setiap hari termasuk memakai jas dan dasi.
Penjaja sayur keliling di Majalengka berjualan dengan mengenakan pakaian resmi yang berganti-ganti setiap hari termasuk memakai jas dan dasi. /ZonaPriangan/Rachmat Iskandar ZP/

ZONA PRIANGAN - Ingin tampil beda dan terkesan bersih, Jujun Arjun (35) pedagang sayur keliling warga Blok Wates, Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, berjualan keliling dengan pakaian resmi.

Dia terlihat berbeda dengan pedagang sayur keliling lainnya, karena saat berjualan mengenakan jas lengkap dengan dasi dan sepatu pantofel.

Ketika ditemui, Minggu 11 April 2021, Jujun tengah mangkal di pinggir jalan di ruas jalan Jatiwangi-Ligung dengan berpakaian rapi, celana jins, rompi hitam, kemeja dengan lengam setengah digulung, lengkap dengan dasi serta berambut kelimis.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' 11 April 2021: Pak Surya Temukan Fakta tentang Jati Diri Reyna, Konflik Elsa-Ricky Kian Sengit

Baca Juga: Fenomena Langka di Dunia Medis, Seorang Perempuan Hamil Ketika Sedang Mengalami Kehamilan

Sejumlah ibu-ibu mengelilinginya dan memilih sayuran yang ada di gerobak bermotor tersebut, Jujun berupaya melayani para pembeli dengan baik dan ramah.

“Pakaian begini agar menarik saja, biar tampak bersih, rapi dan tak kumuh,“ ungkap Jujun yang di media sosial Facebook akrab dengan sebutan Arjun atau Bos Kubis.

Jujun menyebutkan baru dua bulan berjualan sayur keliling di Kampungnya serta ke Desa Pilangsari, karena sebelumnya dia berjualan hamburger di Klender, Jakarta.

Baca Juga: Konsumsi Wortel Bisa Meningkatkan Kesuburan Pria, Wanita Bisa Cepat Hamil

Belakangan usaha hamburger di Jakarta semakin sepi gara-gara Covid-19 hingga untuk sewa kontrakan sebulan Rp500 ribu saja sulit. Karena pendapatan kotor per hari hanya Rp 100.000.

“Ketika di Jakarta berpikir usaha apa yang bisa dilakukan, akhirnya saya menekuni usaha sayur seperti saat masa remaja sebelum menikah," ungkap Jujun asal Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, salah satu pusat holtikultura di Majalengka.

Dengan modal sebesar Rp1,7 juta untuk membuat gerobak serta modal membeli sayuran, maka dia mulai kiprahnya menjadi penjual sayur keliling dengan pakaian seperti itu.

Baca Juga: Banyak Pria Mati Muda di Usia 45 Tahun, Berpotensi Disebabkan oleh 5 Penyakit Ini, Waspadalah!

Kini setiap sore usai magrib Jujun, dia berbelanja sayuran ke Pasar Induk Maja dengan alasan agar konsisi sayur lebih segar, dan baru pulang sekitar pukul 22.00 malam.

Esoknya baru berjualan, pagi-pagi mangkal terlebih dulu di rumah, baru pukul 06.00 WIB ke luar rumah, mangkal di dekat balai kampung dan kembali pulang sebelum dzuhur atau setelah sayuran habis terjual.

“Sekarang dengan berjualan sayur Alhamdulillah pendapatan bersih bisa Rp80 ribu per hari, keliling dua desa," kata Jujun ayah dengan dua anak ini.

Baca Juga: Anak Tidak Cocok Susu Sapi, Miliki Risiko Kurang Zat Besi, Natasha Rizky: Beri Nutrisi Alternatif yang Tepat

Karena ingin penampilannya lebih menarik ketika berjualan sayur, Jujun berusaha mengenakan pakaian yang berbeda setiap harinya. Pada hari Senin misalnya dia mengenakan jas, lengkap dengan dasi dan sepatu pantofel.

Pada hari Selasa mengenakan baju ala orang berangkat ke kantor, baju putih atau polos sepatu pantofel lengkap dengan dasi.

“Rabu mengenakan baju safari, dan Kamis kembali seragam kantoran. Hari Jumat mengenakan batik serta Sabtu dan Minggu baju koboy lengkap dengan dasi,” kata Jujun.

Baca Juga: Sebelum Sukses, Tantri Kotak Pernah Jual Sayur dan Nasi Uduk

Semula menurut Jujun, istrinya melarang mengenakan pakaian tersebut dengan alasan malu. Tapi Jujun justru berkeyakinan ingin tampil beda dan menarik, hingga akhirnya semua keluarganya mendukung.

Eti bibinya mengatakan, Jujun keponakannya memiliki banyak dasi dan jas serta baju safari dan rompi. Itu adalah pemberian dari pegawai-pegawai di Jakarta yang menjadi langganan hamburgernya.

Sementara, Aan konsumen sayuran yang dijajakan Jujun, berkomentar bahwa dengan penampilan yang nyentrik dan menarik, Jujun kini banyak pelangganya. Setiap pagi dikerubuti pembeli.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah