"Data dari RS Online. Kami sudah mengintegrasikan, mengambil, dan mengolah data tersebut. Nanti, kuncinya adalah rekan-rekan dari rumah sakit yang meng-update data ini supaya dapat diakses masyarakat," tuturnya.
Pernyataan senada dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Dewi Sartika. Menurutnya, BOR Dashboard Jabar dapat menjadi sumber terpecaya apabila rumah sakit konsisten dan berkomitmen memberikan data terbaru soal keterisian tempat tidur.
"Kami merasa yakin dengan mengakses keterisian tempat tidur betul-betul tidak bisa dikerjakan oleh IT, tapi SDM yang berada di rumah sakit yang secara berpengetahuan, berkompetensi, dan bertanggungjawab memberikan data terbaik," ujarnya.
Dewi menyatakan, BOR Dashboard Jabar ini menjadi bukti transparansi dalam penanganan pandemi Covid-19. Selain itu, masyarakat pun dapat lebih mudah mengakses fasilitas pelayanan kesehatan.
"Komunikasi pemerintah dengan petugas layanan kesehatan dan masyarakat dapat tersambung dengan baik melalui BOR Dashboard Jabar ini," pungkasnya.***