Uu Ruzhanul Ulum pun menjelaskan, pendidikan bersifat ukhrawi perlu dipersiapkan karena peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tidak hanya mengenai teknologi dan pendidikan, tapi juga moral, keagamaan, dan budi pekerti perlu ditingkatkan.
Tujuan dari semua itu adalah untuk melahirkan generasi yang juara lahir dan batin di Jawa Barat ini.
"Sesuai dengan visi kita, Jabar Juara Lahir dan Batin. Tidak hanya lahir yang akan dikejar dan diperjuangkan, tetapi batin pun harus diperjuangkan supaya ada keseimbangan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi mengatakan, pihaknya berkomitmen mewujudkan merdeka belajar yang bermuara pada kabagjaan siswa dan menjadi manusia Jabar yang juara lahir dan batin.
Tiga inovasi yang diluncurkan tersebut, ungkap Dedi, menjadi salah satu bentuk komitmen Pemda Provinsi Jabar mendukung merdeka belajar.
"Tiga program inovasi tersebut adalah upaya kita mendukung Merdeka Belajar yang diluncurkan dalam momentum Hardiknas tahun ini," paparnya.
Menurut Dedi, aplikasi Silapiz akan memudahkan peserta didik melaporkan penahanan ijazah yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
"Padahal ijazah adalah salah satu hak anak yang harus dipenuhi. Saat ini, sudah ada sekitar 93 persen ijazah yang terdistribusi," jelasnya.