Network
“Bahu jalan di jadikan warga tempat pembuangan sampah, sehingga banyaknya sampah tersebut menimbulkan bau ini mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang melintas di jalan lingkar desa tersebut.” katanya.
“Kami berharap, dengan pembersihan sampah dan pemberitaan di media, warga Desa Baribis dan sekitarnya tergerak hatinya untuk sadar dan tidak membuang sampah di tempat tersebut.” ungkap Amus.
Buang ke Sungai
Sementara itu sejumlah warga Kelurahan Simpeureum juga masih membuang sampah rumah tangga dan sampah lainnya ke Sungai Cigasong.
Dulu warga membuang sampah di bantaran sungai di bagian ujung jembatan arah Rajagaluh, namun belakangan terdapat plang larangan membuang sampah di sana dan sampah sempat bersih.
Namun kini warga yang enggan membuang sampah ke TPS di Pasar Cigasong, beberapa warga kembali membuang sampah di sungai namun kali ini sampah langsung di lempar ke dasar sungai. Tak heran sampah menumpuk di sungai.
Namun sementara ini sampah tidak terlihat jelas dari jalan raya karena terhalang pepohonan di sungai yang rimbun dan hijau.
Baca Juga: Perayaan Hari Jadi Kabupaten Majalengka ke-531, Digelar Secara Sederhana dan Lewat Virtual
“Banyak masyarakat yang belum tertib. Sudah disarankan dan diajak untuk membuang sampah ke TPS Pasar, tapi mereka tidak bersedia alasan jauh. Diajak untuk iuran untuk pemungut sampah juga tidak bersedia alasan tidak ada duit,” ungkap Sri penduduk Kelurahan Simpeureum.
Dia berharap pihak Kelurahan bisa mempasilitasi pengambilan sampah keluarga dan warga diajak untuk iuran agar mereka tidak lagi membuang sampah ke sungai.
