PT Jasa Sarana: Info Terkait Posko Oksigen Gratis Itu Hoaks, Distribusikan Oksigen Hanya untuk Rumah Sakit

- 7 Juli 2021, 12:20 WIB
Seorang karyawan menyiapkan tabung oksigen untuk diisi ulang di Indramayu, Jawa Barat, Senin 5 Juli 2021. PT Jasa Sarana: Info Terkait Posko Oksigen Gratis Itu Hoaks, Distribusikan Oksigen Hanya untuk Rumah Sakit.
Seorang karyawan menyiapkan tabung oksigen untuk diisi ulang di Indramayu, Jawa Barat, Senin 5 Juli 2021. PT Jasa Sarana: Info Terkait Posko Oksigen Gratis Itu Hoaks, Distribusikan Oksigen Hanya untuk Rumah Sakit. /ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/

"Semalam kita membantu mendistribusikan oksigen dari distributor ke RSHS dan RS Advent. Hari ini pun kita membantu mendistribusikan lagi ke beberapa rumah sakit dari distributor di Subang dan Bandung," katanya.

Selain distribusi, PT Jasa Sarana membantu menyelesaikan kelangkaan tabung oksigen dengan melakukan pengadaan mandiri sebanyak 400 unit tabung oksigen. Untuk pengisiannya, PT Jasa Sarana berkolaborasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Baca Juga: Langkanya Oksigen Membuat Kapolsek Talaga Bikin 'Oksigen Rumahan'

"Rencananya pengaturan pemakaian tabung ini akan dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Jabar, sebab mereka yang tahu pioritasnya, ke rumah sakit mana saja yang membutuhkan," tutur Hanif.

Sebelumnya, Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad melaporkan, ketersediaan oksigen untuk rumah sakit mulai terpenuhi secara bertahap sesuai kebutuhan.

"Dari pantauan, sudah mulai bisa memenuhi kebutuhan secara bertahap, apalagi nanti kalau kerja sama dengan BUMN ini sudah running seratus persen," katanya.

Baca Juga: Gubernur Jabar Imbau Masyarakat Tidak Stok Oksigen, Ridwan Kamil: Dahulukan untuk Rumah Sakit

Sejauh ini, menurut Daud, tidak ada indikasi penimbunan oksigen. Kelangkaan oksigen terjadi murni karena permintaan yang meningkat tiba-tiba lebih dari 100 persen. Ia mengatakan, posko distribusi oksigen masih dalam proses pembentukan dan akan ditempatkan di pusat kota di 27 kabupaten/kota.

"Tidak ada indikasi itu, hal ini terjadi karena permintaan yang tiba-tiba melonjak dari biasanya," ucapnya.***

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x