Network
ZONA PRIANGAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon cukup tegas dalam menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Selain menutup semua perbatasan yang masuk ke Kota Cirebon, juga diberlakukan pembatasan kegiatan kumpul-kumpul di malam hari.
Untuk mengurangi kegiatan kumpul-kumpul malam hari, Pemkot Cirebon memadamkan sejumlah lampu penerangan jalan umum (PJU).
Baca Juga: Kota Cirebon Ditutup Total, Kendaraan Menumpuk di Perbatasan, Kapolresta: Silakan Cari Saya
Warga Kota Cirebon akan menghadapi suasana gelap gulita di sejumlah wilayah karena lampu PJU dipadamkan.
Program pemadaman lampu PJU sebagai dampak dari meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Cirebon, yang masuk zona merah.
Di masyarakat muncul pendapat beragam terkait program pemadaman lampu PJU, baik yang pro maupun kontra.
Baca Juga: Unik, Jumlah Kawanan Kera di Taman Kalijaga Tidak Pernah Berubah
Zaenawar warga Kesambi menyambut baik program pemadaman lampu PJU, karena banyak warga Cirebon yang bandel suka keluyuran.
"Dengan lampu dipadamkan, bisa membuat orang jadi malas ke luar rumah. Saya setuju PJU dipadamkan," ucapnya.
Warga Pegambiran, Saeful turut mendukung pemadaman PJU. Menurut dia, program itu bisa mengurangi kegiatan pengumpulan massa.
Baca Juga: Desa Curon Muncul Lagi setelah 71 Tahun Menghilang, Warga Berburu Foto untuk Instagram
"Ngatur orang untuk diam di rumah memang susah. Tapi kalau di jalanan gelap, mungkin orang berpikir dua kali untuk keluyuran," ujarnya.
Cuma ada juga yang khawatir dengan pemadaman PJU seperti diungkapkan Diana warga Kejaksan.
Kalau PJU dipadamkan, lanjut Diana, bukan tidak mungkin nanti mengundang tindak kriminalitas.
Baca Juga: Gurun Pasir Moynaq Dulunya Laut yang Dalam, Kini Jadi Kuburan Kapal Penangkap Ikan
Hal lucu juga bermunculan di media sosial. Kini banyak beredar meme yang bisa mengundang tawa.
Ada postingan yang berbunyi: "Virus corona bukan laron. Biar lampu padam, tetap saja corona bisa datang."***
