Sebuah Laporan Menyebutkan Kematian Akibat Corona di India Mencapai 4,9 Juta Jiwa

- 21 Juli 2021, 15:00 WIB
Kematian Akibat Corona di India Mencapai 4,9 Juta Jiwa.
Kematian Akibat Corona di India Mencapai 4,9 Juta Jiwa. /NDTV.COM
ZONA PRIANGAN - Sebuah laporan dari Center for Global Development yang berbasis di Washington, yang ditulis bersama oleh mantan penasihat ekonomi Arvind Subramanian, mencakup kematian dari semua penyebab sejak awal pandemi corona hingga Juni tahun ini.
 
Penghitungan resmi lebih dari 414.000 kematian adalah tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil, tetapi penelitian tersebut menyebutkan bahwa jumlahnya jauh lebih besar dari penghitungan resmi yakni sebanyak 4,9 juta.
 
Peningkatan infeksi yang menghancurkan pada April dan Mei, sebagian besar didorong oleh virus corona varian Delta yang lebih menular dan berbahaya, membanjiri sistem perawatan kesehatan dan menewaskan sedikitnya 170.000 orang pada Mei.
 
 
"Yang jelas secara tragis bahwa terlalu banyak korban, dalam jutaan daripada ratuan ribu, mungkin telah meninggal," kata laporan itu, memperkirakan antara 3,4 dan 4,9 juta selama pandemi, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Rabu 21 Juli 2021.
 
Tapi itu bukan berarti semua kematian itu akibat dari pandemi.
 
"Kami fokus pada semua penyebab kematian, dan memperkirakan kelebihan kematian relatif terhadap baseline pra-pandemi, menyesuaikan dengan musim," kata para penulis.
 
 
Beberapa ahli mengatakan kelebihan angka kematian adalah cara terbaik untuk mengukur jumlah sebenarnya dari corona.
 
"Untuk setiap negara, penting untuk menangkap kelebihan kematian, satu-satunya cara untuk mempersiapkan sistem kesehatan untuk mengantisipasi gelombang berikutnya di masa depan dan untuk mencegah kematian lebih lanjut," kata Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan Organisasai Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan di Twitter.
 
The New York Times memperkirakan kematian paling konservatif di India adalah 600.000 dan skenario terburuk beberapa kali lipat. Pemerintah India telah mengabaikan angka-angka itu.
 
 
Pakar kesehatan menyalahkan kurangnya perhitungan sebagian besar pada sumber daya yang langka di daerah pedalaman yang luas, rumah bagi dua pertiga dari populasi India yang hampir 1,4 miliar, dan juga banyak kematian di rumah yang tidak mendapatkan tes corona.
 
India dilaporkan mengalami penurunan angka infeksi harian dari puncaknya pada Mei, dengan 30.093 kasus baru pada Selasa, 20 Juli 2021 menjadi angka infeksi harian terendah dalam empat bulan terakhir ini.
 
Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi juga telah dikritik karena kampanye vaksinasi yang berantakan, yang menurut banyak orang makin memperburuk gelombang kedua infeksi.
 
 
Lebih dari 8% orang dewasa India yang memenuhi syarat telah menerima kedua dosis vaksin.
 
Pada Juli, pemerintah India memberikan rata-rata kurang dari 4 juta dosis harian, turun dari rekor 9,2 juta pada 21 Juni, ketika PM Modi menandai kampanye gratis untuk menyuntik 950 juta orang dewasa.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x