Saat ini, lanjut Sonny, kondisi ketersediaan air ini menjadi peringatan bagi Perumda Tirtawening.
Baca Juga: Bank Dunia Menghentikan Bantuan untuk Afghanistan Setelah Kekuasaannya Direbut Taliban
Pasalnya, pasokan air baku Perumda Tirtawening dari sungai Cipanjalu di Ujung Berung saat ini hanya bisa mengandalkan setengah dari kapasitas biasanya, yakni 10 liter per detik dari 20 liter perdetik.
Sonny menjelaskan, untuk pasokan air baku saat ini mengandalkan dari Sungai Cisangkuy dan Sungai Cikapundung.
"Kita tidak bisa memanfaatkan dari yang lainnya, karena instalasi itu statis. Satu instalasi andalkan satu air bahan baku," jelasnya.
Baca Juga: Real Madrid Mengajukan Tawaran 160 Juta Euro untuk Mbappe
Menurut Sonny, upaya jangka pendek yang dilakukan Perumda Tirtawening saat ini adalah dengan mempertahankan air baku yang masuk ke IPA Badaksinga dengan mengambil langsung air baku dari Sungai Cikapundung, Intake Sabuga dan Intake Cikalong.
Menurunnya pasokan air baku karena musim kemarau ini, ujar Sonny, berpengaruh pada distribusi air bersih ke pelanggan.
Sonny mengatakan, distribusi air bersih ini tidak bisa sistem jatah, karena jaringan itu saling tersambung.