Refly Harun: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Mahfud MD Jadi Jaksa Agung dan Budi Gunawan Menjabat Menkopolhukam

- 19 Oktober 2021, 07:10 WIB
Ahli dan pakar hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi isu yang beredar terkait reshuffle kabinet Presiden Jokowi.
Ahli dan pakar hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi isu yang beredar terkait reshuffle kabinet Presiden Jokowi. /Tangkapan layar Youtube.com/Refly Harun

ZONA PRIANGAN - Berdasarkan kabar yang beredar reshuffle kabinet Presiden Jokowi itu dilakukan bersamaan dengan pensiunnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada November 2021.

Kabar yang santer beredar ini belum terkonfirmasi secara pasti. Ada beberapa posisi menteri yang akan direshuffle Jokowi. Mulai dari Kepala Kantor Staf Presiden, Menkopolhukam, Kepala BIN, dan Menteri Perdagangan.

Lalu, Menteri Pertanian, Menkominfo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Mendagri, Menpan RB, Menteri Agraria dan Tata Ruang.

Baca Juga: Refly Harun: Kasus Pembunuhan Laskar FPI, yang Menandatangani Surat Perintah Tidak Pernah Diperiksa

Berikutnya, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri ESDM, hingga Jaksa Agung. Kabarnya, dari sejumlah menteri yang direshuffle ada yang hanya bertukar tempat saja dan ada yang benar-benar keluar dari kabinet.

Misalnya, Budi Gunawan menjadi Menkopolhukam. Kemudian, Mahfud MD yang semula menjabat Menkopolhukam, menduduki jabatan Jaksa Agung.

Lalu, Tjahjo Kumolo bertukar tempat dengan Tito Karnavian. Sementara Hadi Tjahjanto menjadi Kepala Kantor Staf Presiden, menggantikan Moeldoko.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Hati-hati aja Dengan Proyek Rugi, Lebih Baik Audit Dulu, Jangan Asal Talangin

Sementara untuk mengisi posisi menteri yang direshuffle beredar sejumlah nama yang berasal dari partai Politik seperti Olly Dondokambey (PDIP), Ahmad Basarah (PDIP), Djarot Saiful Hidayat (PDIP) , Zulkifli Hasan (PAN), Prananda Surya Paloh (Nasdem), Rachmat Gobel (Nasdem), dan Hary Tanoesoedibyo (Perindo ).

Di samping dari partai politik, Presiden Jokowi juga dikabarkan akan memasukkan banyak profesional dalam reshuffle kali ini.

Nama yang beredar di antaranya Raffi Ahmad, Anggito Abimanyu, Troy Evelon Pomalingo, Drajad Hari Wibowo, Susi Pudjiastuti, Faisal Basri, Ari Kuncoro, Panut Mulyono, Inarno Djayadi, Sigit Widyawan, Stephanus Paulus Lumintang, Archanda Tahar, dan Ali Ghufron Mukti.

Baca Juga: Adhie Massardi: Tidak Ada Pengikut Setia Gus Dur Pada Saat Ini, Tidak Korupsi dan Tidak Berbohong

Ahli dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dalam Video di Channel Youtube Pribadinya yang berjudul "INI NIH NAMA-NAMA ANGGOTA KABINET BARU JOKOWI! MAHFUD JAKSA AGUNG, BG MENKOPOLHUKAM!!" Senin 18 Oktober 2021 mengatakan saya menganalisis dan dimulai dari apa sesungguhnya kebutuhan presiden Jokowi mereshuffle kabinet sampai sisa akhir masa jabatan.

Menurut Refly Harun Kebutuhan Presiden Jokowi Mereshuffle kabinet ada tiga, Pertama memastikan Legacy pemerintahan yang baik, dan yang kedua aman pasca tidak menjabat lagi, serta Ketiga kepentingan suksesi pada 2024 mendatang.

"Terkait dengan tahun 2024 dan pasca 2024 kalau bagaimanapun pemerintahan presiden Jokowi mau memastikan bahwa dia punya kenangan yang baik, punya prestasi yang baik dan achivement yang baik, dia membutuhkan orang-orang yang beres, orang-orang yang bagus, karena itu menteri yang tidak bagus harus diganti,"ujarnya.

Baca Juga: Novel Baswedan: Pelemahan KPK Terjadi Secara Sistematis dan Selalu Gagal, Lantaran Banyak Dukungan Publik

Refly menambahkan karena itu tidak heran kalau misalnya orang seperti Susi Pudjiastuti yang sesungguhnya dianggap profesional dipertimbangkan untuk masuk kembali.

Karena itu di 2024 Jokowi memastikan siapa yang akan loyal kepada dirinya untuk memenangkan pertarungan dalam konteks itulah isu mengenai pergantian Tito Karnavian ke Tjahyo Kumolo kembali itu karena kita tahu bahwa yang paling strategis di 2024 nanti adalah para pelaksana tugas pelaksana di banyak daerah termasuk di provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Tak hanya itu, kata Refly Harun, kuat atau tidaknya mereka, baik Marsekal Hadi Tjahjanto, Moeldoko dan Mahfud MD bisa bertahan di kabinet, itu juga menjadi penentu sosok yang masuk dalam kabinet.

Baca Juga: Febri Diansyah: Biar Paham dan Tidak Asal Klaim, Lihat Data OTT KPK Dari Tahun 2005 hingga September 2021

Kata Refly Harun, ada satu hal yang juga perlu dipertimbangkan sekalian soal posisi masing-masing orang. yang bergeser kalau Tito karnavian mungkin Karena jasanya tidak akan dibuang alias hanya digeser bertukar tempat dengan apa misalnya Menpan RB sekarang Tjahjo Kumolo.

lalu Mahfud MD memang tidak ada cantolan kekuatan apa-apa dan jika diganti tidak ada masalah apa-apa. tapi secara kapasitas personal dibutuhkan oleh Presiden Jokowi untuk menciptakan kesan pemerintah yang baik di mata masyarakat.

Untuk Budi Gunawan kata Refly Harun barangkali kalau dia terus menjadi Kepala BIN sebenarnya dia tidak menguntungkan. Budi Gunawan berangkat menjadi faktor yang sangat powerful serta ditakuti karena dia bisa punya pegang rahasia semua orangnya bisa melakukan intervensi dengan kapasitasnya sebagai Kepala BIN.

Baca Juga: Jemaah Masjidil Haram Tidak Perlu Jaga Jarak Lagi tapi Kabah Tetap Masih Tertutup

"Namun tidak menguntungkan juga kalau dia ingin memancarkan namanya di publik karena pasti senantiasa berhadapan dengan etalase publik Kalau dia menjadi Menkopolhukam maka dia menjadi orang yang setiap saat bisa berhubungan dengan media akan banyak komentar-komentar yang bersangkutan di media. Kita tunggu saja sejauh mana, sebesar apa Presiden Jokowi akan merombak kabinetnya,"ujar Refly Harun.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x