Terus Melonjak Naik, Harga Minyak Goreng Curah Lebih Mahal dari Minyak Goreng Kemasan

- 28 Oktober 2021, 18:30 WIB
Minyak Goreng Curah terus melonjak tinggi harganya.
Minyak Goreng Curah terus melonjak tinggi harganya. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Sejumlah pedagang di Pasar Sindangkasih, Majalengka serta pedagang gorengan mengeluhkan naiknya harga minyak goreng sejak sepekan terakhir yang kenaikannya mencapai Rp 3.000 hingga Rp 5.000 untuk minyak kemasan.

Setelah terjadi kenaikan harga tersebut stok minyak goreng di sejumlah pedagang juga mulai menipis sementara pasokan dari distributor terlambat. Kenaikan harga minyak goreng ini juga terjadi di pasar-pasar modern.

Mimin salah seorang pedagang di pasar Sindnagaksih yang menyediakan minyak goreng mengatakan, kenaikan harga tersebut sudah berlangsung hampir sepekan, minyak goreng curah yang sebelumnya dijual seharga Rp 16.500 per kg kini dijual seharga Rp 18.000 per kg karena harga pembelian mengalami kenaikan dengan jumlah yang hampir sama. Untuk minyak kemasan yang biasanya menjual seharga Rp 31.000 untuk kemasan 2 liter kini terpaksa menjual seharga Rp 35.000 per kemasan isi 2 liter. Ada juga yang dijual seharga Rp 37.000 kemasan 2 liter, tergantung merek dan produsen.

Baca Juga: Mencoba Anggur Brazil Asal Majalengka yang Punya Perpaduan Rasa Seperti Alpukat dan Leci

“Sekarang pasokan minyak juga kurang sementara stok dagangan mulai menipis,” ungkap Mimin.

Hal yang sama disampaikan pedagang lainnya Elina, dengan mahalnya harga minyak goreng omset penjualan juga menurut. Karena biasanya ibu-ibu tumah tangga ketika harga minyak goreng naik maka mereka akan menghemat penggunaan.

“Jadi kalau harga naik itu bukan untuk melainkan terjadi pelambatan penjualan. Uang juga mengendap di barang,” ungkap Elina.

Baca Juga: Rocky Gerung: Prabowo Termasuk Orang yang Tak Paham Demokrasi

Hal itu diakui oleh Enok warga Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati dia mengaku kaget ketika membeli minyak goreng curah di toko grosir dekat rumahnya yang harganya mencapai Rp 20.000 per kg. Yang semula akan membeli mintak sebanyak 0.5 kg akhirnya hanya 1/4 kg saja karena uangnya yang tidak mencukupi.

“Kemarin baru saja membeli minyak goreng, tak tahunya naik mahal sekali harganya mencapai 20.000 per kg di warung. Karena mahal jadi hanya membeli seperempat kilogram saja,” katanya.

Sedangkan Jemi pedagang tahu goreng keliling mengaku terpaksa menaikan harga jual tahunya, yang semula dijual seharga  Rp 500 per biji kini dia menjual seharga Rp 2.000 per 3 biji.

Baca Juga: Rizal Ramli: Penghapusan Presidential Threshold Adalah Solusi yang Baik Untuk Bangsa Indonesia

Kenaikan penjualan harga tahu ini katanya untuk mengimbangi kenaikan harga minyak goreng di pasaran. Karena jika harga tidak dinaikan maka penjualan akan merugi.

Dirinya akan menyesuaikan kembali harga jual manakala harga minyak goreng sudah turun seperti sebelumnya.

Mereka berharap, harga minyak goreng bisa normal kembali dan barang mudah diperoleh. Agar omset penjualan bisa lancar serta ibu rumah tangga juga bisa berbelanja dengan nyaman tanpa dibatasi harga mahal.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x