Tajug Ngapung di Kasokandel, Surau Berlantai Talupuh Nyaris Ambruk Masih Dimanfaatkan sebagai Sarana Ibadah

- 12 Mei 2022, 13:45 WIB
Pemilik tajug atau surau mengaji, cahaya lebih terang dan posisinya tidak menganggu yang lain saat salat.
Pemilik tajug atau surau mengaji, cahaya lebih terang dan posisinya tidak menganggu yang lain saat salat. /ZonaPriangan/Rachmat Iskandar

Hamid, Eha, Apalagi Mumu tidak mengetahui persis kapan tajug tersebut dibangun ataupun direnovasi. Mereka mengaku lupa karena sudah cukup lama. Tajug tersebut peninggalan kakek dari Eha, H Nasuhi. Dulu katanya hanya satu-satunya tempat beribadah di kampung tersebut sehingga hampir semua warga memanfaatkan Tajug Ngapung.

Baca Juga: Pasukan Ukraina Menguasai Rubizhne, Satu Tank Rusia Hangus Terbakar, Azovstal Mariupol bak Neraka di Bumi

Dulu H.Nasuhi pernah mewanti-wanti agar musala tetap dipertahankan untuk beribadah dan beramal, demikian juga dengan kolam yang pada jaman dulu dimanfaatkan untuk beragam aktifitas seperti mencuci juga mandi dan wudlu.

Karena wasiat tersebut kini keturunanya tidak ada yang berani membongkar dan menghilangkan tajug tersebut walaupun sudah tersedia masjid megah di depan tajug tersebut.

Balong tajug yang dengan ikan di dalamnya juga tetap ada, alasan Eha keberadaanya cukup maslahat. Kalau kemarau air kolam dibantu dengan cara memompa air dari sungai yang tidak jauh dari tajug tersebut kemudian mengalirkannya ke balong.

Baca Juga: Inggris Mengatakan, Pertarungan di Pulau Zmiinyi antara Pasukan Rusia dan Ukraina Terus Berlanjut

“Mereka yang habis bakar genteng tengah malam kadang berendam di sana, pulang nyangkul, nraktor atau pulang menggali liang lahat dan mengubutkan jenazah juga mencuci di sana. Jadi banyak manfaatnya,” ungkap Eha.

Tajug tersebut menurut mereka rencananya akan di rehab karena khawatir mencelakan jemaah. Inginnya dibangun secara permanen dan lantainya tidak lagi menggunakan talupuh namun akan dicor.

“Pembangunan rencana habis panen. Uang belum ada baru ada Rp1,5 juta dari anggaran material Rp50 juta. Tapi kami akan berupaya, karena bangunan sudah benar-benar tua, dibangun bertahap menyesuaikan anggaran yang ada.” kata Mumu.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x