Jemaah Khawatir, Kebanyakan Rumah Sakit Tidak Memiliki Ketersediaan Vaksin Meningitis

- 30 September 2022, 21:20 WIB
Jemaah haji menjalani pemeriksaan MCU.
Jemaah haji menjalani pemeriksaan MCU. /Pikiran Rakyat/Moh Arief Gunawan/

ZONA PRIANGAN - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung, Wilayah Kerja Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati sejak sebulan yang lalu hingga saat ini belum bisa memberikan pelayanan vaksinasi meningitis sementara pemohon setiap harinya cukup tinggi.

Belum diketahui hingga kapan pelayanan tidak bisa dilakukan, pihak KKP kini masih menunggu distribusi vaksin dari Kantor Pusat atau Kementrian Kesehatan

Menurut keterangan dokter KKP Wilayah Kerja BIJB Nanang Lioncu, Selasa (27/9/2022), pihaknya terakhir memberikan pelayanan vaksin meningitis pada tanggal  23 Agustus 2022 lalu. Untuk ketersediaan vaksin pihaknya selama ini mengandalkan droping dari Pusat (Kementerian Kesehatan) dan sampai  saat ini dinyatakan belum ada pengiriman kembali.

Baca Juga: Warga Majalengka Memohon kepada Puan Maharani sebagai Putri Jokowi Agar BLT Bisa Tepat Sasaran?

Selama ini banyak pemohon yang datang secara langsung ke Kertajati ada pula yang menghubungi melalui sambungan telpon. Para pemohon ini berasal dari wilayah III Cirebon atau Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan serta Sumedang, Subang bahkan Karawang.

“Setiap hari selalu ada yang datang, kebanyakan diantaranya adalah pengurus travel haji dan umrah, ada pula yang datangs ecara pribadi sambil mereka mengurus paspor ke Cirebon. Jumlah pemohon sangat banyak lebih dari 300 selama beberapa pekan terakhir ini,” ungkap Nanang.

Menurutnya, belakangan ini  pelayanan untuk KKP di Wilayah Jawa Barat baru bisa di cover oleh Kantor Induk di Bandung dengan alokasi vaksin hasil dari relokasi sisa vaksinasi haji dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan pelayanan yang sangat terbatas. Serta  sistem pendaftaran dilakukan secara online terlebih dahulu.

Baca Juga: 4 Cara Cek Penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) Tahap 2

Nanang berharap,  di Kertajati bisa secepatnya ada pelayanan untuk masyarakat khususnya untuk wilayah Majalengka atau  Cirebon, Indramatu, Majalengka dan Kuningan, mengingat banyak calon jemaah umrah yang akan berangkat dalam waktu dekat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Agus Susanto mengatakan, Dinas Kesehatan tidak diberikan tupoksi untuk menyediakan vaksin meningitis, demikian juga Rumah Sakit tidak memberikan pelayanan  untuk keperluan ibadah umrah.

"Jadi vaksin meningitis bukan vaksin yang disediakan oleh pemerintah jika untuk kegiatan umrah. Ketersediaan vaksin meningitis di kami hanya diberikan untuk kepentingan jemaah haji sebelum mereka berangkat, Setelah itu tidak memberikan pelayanan, vaksinpun tidak tersedia lagi ," ungkap Agus.

Baca Juga: Ngeri, Wajib Militer Rusia Sudah Dikirim ke Garis Depan Donetsk, Mengisi Kekosongan Prajurit yang Tewas

Sebab menurutnya,  vaksin meningitis bukan merupakan vaksin program buatan pemerintah, melainkan lembaga yang memiliki kewajibannya, yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Vaksin meningitis itu disediakan oleh KKP, dibeli oleh distributor jalur pembelian langsung, bukan vaksin program yang dibuat pemerintah." katanya

Hal itu berbeda dengan ibadah haji, dimana, pemerintah diharuskan untuk memenuhi stok vaksin meningitis di rumah sakit.

Tak heran bila kebanyakan rumah sakit tidak memiliki ketersediaan vaksin meningitis diwaktu-waktu lainnya. Sebab pihak rumah sakit sendiri yang harus aktif membeli stok vaksin.

Baca Juga: Inilah Jadwal Penerbangan Umrah dari Bandara Kertajati Majalengka

Sementara itu salah seorang calon jemaah umrah Rijki Tiari asal Desa Cikalong, Kecamatan Sukahaji yang rencananya akan berangkat pada pertengahan Oktober mendatang, baru bisa mendapatkan vaksin pada akhir pekan kemarin di Purwakarta. Itupun vaksin serta tim dokternya berasal dari luar kota.

“Kemarin Sabtu terpaksa berangkat ke Purwakarta karena ada informasi ada pelayanan di sana. Itu diperoleh setelah famili mendaftarkan lebih dulu ke sejumlah tempat pelayanan dan kebetulan yang masih tersedia di Purwakarta,” ungkapnya.

Menurutnya harga mahal serta transportasi mahalpun dikejar karena khawatir tidak bisa berangkat sesuai jadwal yang direncanakan pihak biro umrah.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x