Waspada Sesar Baribis, BPBD Majalengka Sosialisasikan Mitigasi Gempa Bumi

- 21 Desember 2022, 11:00 WIB
Foto udara Gunung Batu di Kabupaten Bandung Barat yang merupakan bagian dari Sesar Lembang.
Foto udara Gunung Batu di Kabupaten Bandung Barat yang merupakan bagian dari Sesar Lembang. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

ZONA PRIANGAN - Imbas gempa bumi yang terjadi disejumlah wilayah di Jawa Barat, banyak kelompok masyarakat yang meminta BPBD untuk melakukan simulasi penyelamatan jiwa saat terjadi gempa bumi.

Tim BPBD Kabupaten Majalengka pun kini hampir setiap hari memberikan materi simulasi penyelamatan saat terjadi gempa.

Diketahui Kabupaten Majalengka dinyatakan sebagai salah satu daerah rawan gempa di Provinsi Jawa Barat. Hal itu karena di wilayah Majalengka terdapat sejumlah jalur sesar atau patahan yang sewaktu-waktu bisa terjadi pergeseran lapisan batuan karena gaya tekan kerak bumi hingga terjadi gempa.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Jawa Barat hingga 25 Desember 2022 Mendatang

Kepala Pelaksana Badan penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Majalengka Iskandar hadi disertai stafnya Rezza Permana mengatakan, Majalengka memiliki dua sumber gempa yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik yang diakibatkan adanya aktivitas Gunung Ciremai.

Untuk sesar di Kabupaten Majalengka terdapat lebih dari 20 sesar hanya untuk kategori ada sesar besar dan sesar lokal. Untuk sesar lokal diantaranya terdapat di wilayah Desa Desa Cimeong, Kecamatan Banjaran, Sesar Maja, yang memiliki potensi kegempaan.

Majalengka juga memiliki satu sesar besar, yaitu Sesar Baribis. Posisinya memanjang dari Majalengka hingga ke Subang. Diantara dua sesar tersebut yaitu sesar besar dan lokal, yang harus diwaspadai adalah sesar lokal, Sebab menurut Reza belum ada kajian yang mendalam terkait sesar tersebut.

Baca Juga: Perlu Perpanjangan SIM? Berikut Daftar Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 19-24 Desember 2022

“Ada zona merah atau rawan gempa bumi wilayahnya berada di bagian tengah Majalengka. Wilayah tersebut sekitar Kecamatan Bantarujeg, Maja serta Kecamatan Banjaran.” ungkapnya.

Selain zona rawan gempa kabupaten Majalengka pun memiliki zona bahaya dampak gempa yang berada di bagian Utara dengan potensi kerusakan cukup tinggi, karena tingkat kepadatan penduduknya itu cukup tinggi.

"Jadi walaupun gempanya bersumber dari wilayah tengah, akan tetapi wilayah utara seperti Kadipaten, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya atau Kertajati memiliki potensi kerusakan infrastruktur yang cukup besar," katanya.

Baca Juga: Perlu Perpanjangan STNK? Berikut Jadwal Samsat Keliling di Kota Bandung

Untuk menanggulangi dampak dari musibah gempa, BPBD melakukan berbagai upaya diantaranya membuat kajian risiko bencana gempa bumi dan melaksanakan kegiatan simulasi kebencanaan bersama masyarakat disejumlah daerah.

“Imbas bencana gempa bumi yang terjadi disejumlah daerah belakangan ini banyak kelompok masyarakat yang meminta kami untuk melaksanakan simulasi penyelamatan saat terjadi gempa bumi. Mereka yang meminta kami melakukan simulai ada dari masyarakat biasa, sekolah ada kelompok swasta, BUMN ,” ungkap Reza.

Yang paling diutamakan ketika terjadi gempa bumi adalah mencari jalur evakuasi, atau dimana harus berlindung agar selamat, yang terpenting adalah penyelamatan jiwa terlebih dulu. Apalagi ketika berada di bangunan bertingkat, ke mana jalir evakuasi yang harus di tempuh.

Baca Juga: Sebuah Rumah di Majalengka Diterjang Banjir, Perabotan Hanyut tak Terselamatkan

“Kami akan terus melayani permintaan masyarakat yang memohon bantuan pelaksanaan simulasi. Ini penting untuk keselamatan.” ungkap Reza.*** 

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x