Para guru, tutur Wahyudin, berharap ke depannya tidak ada lagi kasus serupa.
Oleh karenanya, meskipun secara pribadi para guru mau menerima permintaan maaf yang disampaikan pelaku, akan tetapi mereka tetap meminta agar kasus ini diproses secara hukum.
Baca Juga: Dampak Covid-19 Ribuan Guru Ngaji di Banten Memperoleh Insentif
Permintaan maaf secara langsung telah disampaikan oleh pemilik akun facebook berinisial DI di Gedung PGRI Garut di Jalan Pasundan, Kecamatan Garut Kota, Selasa (28/7/2020).
Saat itu DI datang ke Gedung PGRI dengan mengenakan jaket berwarna merah dengan pengawalan ketat sejumlah anggota polisi sekitar pukul 15.00 WIB
Di hadapan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Garut dan juga sejumlah perwakilan guru, DI menyampaikan permohonan maafnya.
Pertemuan antara DI dengan pengurus PGRI dan perwakilan guru dilaksnakan dilantai dua Gedung PGRI.
Baca Juga: Dua Emu Dilarang Memasuki Pub di Australia
Sementara itu, di luar gedung, ratusan guru dari berbagai daerah di Garut, bahakn ada juga dari kabupaten lain, bergerombol karena ingin melihat langsung wajah orang yang telah berani menghina profesi guru.
Dengan terbata-bata, saat itu DI menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya yakni mengunggah pernyataan yang dianggap telah menghina dan melecehkan profesi guru.
Permintaan maaf menurutnya bukan hanya disampaikan kepada guru-guru yang ada di Garut tapi juga di seluruh Indonesia.