Makanya saat anak-anak meregek minta dibelikan baju seragam dan peralatan sekolah, saya terpaksa minjam ke bank keliling karena takut sekolah benar-benar dibuka," ucap DI.
Diakui DI, dirinya sama sekali tak pernah menduga jika unggahannya di facebook itu akan berujung seperti ini.
Baca Juga: Di Majalengka Angin Berhembus Kencang, Padi Siap Panen Rebah Nyaris Rata dengan Permukaan Tanah
Kini dirinya bahkan sampai harus berurusan dengan pihak kepolisian karena dilaporkan para guru yang merasa terhina dan dilecehkan oleh unggahannya.
Adanya laporan dari pihak guru terkait penghinaan dan pelecehan yang dilakukan seorang oknum warga, dibenarkan Plh Kasubag Humas Polres Garut, Ipda Muslih Hidayat.
Saat ini, polisi telah mengamankan DI dan sedang melakukan pemeriksaan terhadapnya.
Baca Juga: Saung Angklung Mang Koko Lestarikan Seni Budaya Tradisional
Sementara itu, Ketua Serikat Guru Indonesia (SEGI) Kabupaten Garut, Apar Rustam, menyamapikan bahwa dalam menyikapi kejadian ini diperlukan adanyakebijakan dari semua pihak.
Ujaran kebencian yang telah dilontarkan oleh oknum masyarakat melalui unggahannya di akun facebook memang telah melukai hati para guru.
Namun menurut Apar, ujaran kebencian itu dilontarkan DI karena ada latar belakang kekesalan yang dirasakannya akibat sekolah yang tak juga dibuka.