Sebagai gantinya, selain dilakukan secara online, aktivitas belajar itu pun dilakukan dengan cara pemberian tugas belajar seperti lembar kerja siswa (LKS).
Kebijakan ini, memang akan menuai banyak keluhan dari para orang tua/wali siswa. Apalagi setelah Sumedang dinyatakan nol kasus positif Covid-19, pasti akan banyak orang tua siswa yang menanyakan kapan sekolah tatap muka akan mulai dibuka.
Baca Juga: Penyebaran Covid-19 di Majalengka Makin Cepat, 12 Hari Sudah 20 Orang Terpapar
Namun demikian, perlu diketahui bersama untuk membuka aktivitas belajar tatap muka di sekolah dalam masa pandemi, tentu tidak bisa dilakukan dengan gegabah.
Selain harus dilakukan kajian terlebih dahulu, Pemerintah Daerah Kabupaten juga harus berkoordinasi dengan berbagai pihak, sebelum nantinya membuka atau mengizinkan sekolah tatap muka secara langsung.
"Karena sekarang Sumedang telah dinyatakan zero kasus terkonfirmasi Covid-19, maka kami akan mulai mengkaji rencana sekolah tatap muka. Kami juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemprov Jawa Barat soal rencana pembelajaran tatap muka ini," ujar Dony.
Baca Juga: Bantuan Tidak Merata, Nelayan Mengadu ke DPRD
Supaya, ketika kegiatan belajar di sekolah itu dibuka, aktivitas pendidikan di era AKB nanti sudah benar-benar aman sesuai harapan, dalam kata lain tidak menimbulkan masalah baru atau tidak terjadi penyebaran Covid-19.
"Untuk itu kami minta, para orang tua siswa dapat lebih bersabar dan memaklumi kondisi yang terjadi sekarang.
Karena yang kami lakukan ini, semata-mata untuk keselamataan anak-anak kita bersama," ujarnya.***