Muara Bojong Salawe Kembali Dangkal, Nelayan Sulit Melaut

- 3 Agustus 2020, 22:30 WIB
Kepala Satker PJSA BBWS Citanduy Kota Banjar Sugeng Hariyanto (kiri) dan PPK OP2 SDA Agus Tri Wibowo (kanan) sedang meninjau muara Bojongsalawe di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran beberapa waktu lalu.*/ AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN
Kepala Satker PJSA BBWS Citanduy Kota Banjar Sugeng Hariyanto (kiri) dan PPK OP2 SDA Agus Tri Wibowo (kanan) sedang meninjau muara Bojongsalawe di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran beberapa waktu lalu.*/ AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Nelayan khususnya di tempat pelelangan ikan di Bojongsalawe Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran memgalami kesulitan saat pergi melaut, terutama pada saat air laut sedang surut. 
 
Pasalnya, muara Bojongsalawe yang pada tahun 2019 kemarin sudah dilakukan normalisasi oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, kini telah mengalami pendangkalan kembali.
 
Ketua Rukun Nelayan (RN) Bojongsalawe Parigi, Sugito mengatakan, muara yang kemarin sudah dilakukan normalisasi, sekarang sudah dangkal kembali.
 
 
"Dulu setelah di keruk, alhamdulilah nelayan bisa pergi melaut meskipun sedang surut," ungkap Sugito, Senin, 3 Agustus 2020.
 
Menurut Sugito, pendangkalan di muara Bojongsalawe, diakibatkan adanya sedimentasi yang masuk ke muara.
 
"Apalagi kalo sedang musim angin timur, gelombang yang tinggi membawa pasir ke dalam muara, akhirnya terjadi pendangkalan," ujar Sugito.
 
 
Sementara Kepala Satker PJSA BBWS Citanduy Kota Banjar Sugeng Hariyanto yang didampingi PPK OP2 SDA Agus Tri Wibowo pekan lalu menjelaskan, pekerjaan normalisasi yang dilakukan pada tahun 2019 kemarin untuk membantu kelancaran pemasangan alat navigasi oleh pihak Syahbandar Dirjen Perhubungan Laut di area pelabuhan yang berada di samping muara.
 
"Pada saat itu nelayan minta muara di normalisasi sebelum alat navigasi dipasang. Makanya normalisasi dilakukan secara swakelola," ungkap Sugeng.
 
Menurut dia, kedalaman normalisasi muara Bojongsalawe bervariasi, mulai dari kedalaman 2 hingga 3 meter dengan lebar sekitar 60 meter.
 
 
"Dan pekerjaan normalisasi yang kemarin itu sifatnya sementara untuk memenuhi permintaan nelayan," ujarnya.
 
Menurut Sugeng, agar pasir tidak masuk kembali ke muara, harus dibangun breakwater di bibir pantai agar pasir yang terbawa gelombang tidak masuk ke muara sehingga tidak akan terjadi pendangkalan.
 
"Rencana DED nya akan digarap tahun 2020 ini, karena ada Covid-19, maka DED diundur pada tahun 2021 sehingga kegiatan pekerjaan pembangunan breakwater dan normalisasi secara keseluruhan bisa dilakukan pada tahun 2022," pungkasnya.***
 

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x