Inilah Kesiapan Pusat Isolasi dan Laboratorium Covid-19 Jabar, Kita Intip Yuk!

- 5 Agustus 2020, 16:09 WIB
PEMDA Provinsi Jabar menggelar tes masif di instansi pemerintahan. *
PEMDA Provinsi Jabar menggelar tes masif di instansi pemerintahan. * /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR/

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat melakukan pelacakan dan pengetesan disertai dengan penguatan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan laboratorium.

Pemda Provinsi Jabar juga secara intens menginventarisasi pusat isolasi di luar rumah sakit guna menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 seiring konsistensi pengetesan.

Jumlah tempat tidur di pusat isolasi nonrumah sakit yang terhimpun di kabupaten/kota per tanggal 3 Agustus 2020 adalah 1.510 tempat tidur, sudah termasuk gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar.

Baca Juga: Putus Mata Rantai Corona, Jabar Gercep Tes Masif di Tempat Kerja

Tingkat keterisian pusat isolasi nonrumah sakit hanya 16,21 persen.

Selain itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Senin 3 Agustus 2020 di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, melaporkan, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar hanya 28 persen.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar yang juga Ketua Divisi  Pelacakan, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Siska Gerfianti mengatakan, upaya tersebut dilakukan Pemda Provinsi Jabar sebagai kesiapsiagaan.

Baca Juga: Kabar Baik! Kasus Positif di Gedung Sate Belum Masuk Kategori Klaster Penularan Covid-19

"Jadi untuk semua terkonfirmasi positif tapi tanpa gejala kita sudah siapkan BPSDM untuk menampung. Kita juga siapkan jejaring rumah sakitnya," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa 4 Agustus 2020.

Menurut Siska, penguatan kesiapan laboratorium pun dilakukan, supaya pelacakan dan pengetesan berjalan optimal.

Adapun, Penanggungjawab Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jabar, Ryan B Ristandi, menambahkan, kemampuan pengetesan Labkes Provinsi Jabar per hari berada di angka 1.500-2.000 sampel.

Baca Juga: Erick Thohir : Bio Farma Pastikan Produksi 250 Juta Dosis Vaksin Covid-19

"Kami tetap melakukan pembagian jadwal dengan 3 shift dan kami ada kurang lebih 70 karyawan berkolaborasi Labkes Jabar dengan ITB," ujarnya

Pemda Provinsi Jabar, kata Ryan, konsisten meningkatkan kapasitas pengetesan dengan menyiapkan laboratorium satelit.

"Terdapat 28 laboratorium satelit yang tersebar di sejumlah daerah di Jabar," jelasnya.

Baca Juga: 530 Hewan Kurban Senilai Rp4,3 Miliar Disalurkan BNI Syariah

Ryan memastikan ketersediaan reagen ekstraksi dan PCR.

"Reagen yang tersedia dapat mengetes sekitar 250 ribu sampel. Reagen ekstraksi dan PCR pun disebar ke 27 kabupaten/kota," ungkapnya.

Menurut Ryan, ada sedikit hambatan di bahan habis pakai saja.

Baca Juga: Hantam Corona! Polwan Jabar & Korps Wanita TNI Distribusikan 772 Paket Sembako

"Di bulan Agustus ini kami ada program di Labkes untuk melaksanakan tes PCR di 27 kabupaten/kota dengan target 105 ribu sampel," paparnya.

Semua itu, kata Ryan, akan disebar di 27 kabupaten/kota dan disebar di 28 laboratorium satelit.

"Hasil tes akan keluar dalam waktu 2-3 hari," ucapnya.

Baca Juga: Ditanya Soal Tanggal Pernikahan dengan Aurel Hermansyah, Atta Halilintar: 31 Desember atau 1 Januari

Ryan mengimbau kepada masyarakat yang menjalani swab test untuk mengisolasi diri mandiri selama hasil tes belum keluar.

"Hal tersebut dilakukan supaya hasil tes lebih akurat," katanya.

Pada saat masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan setelah dilakukan swab, kata Ryan, yang ditakutkan adalah masyarakat terpapar Covid-19.

Baca Juga: Warga Banjar Tak Pakai Masker Kena Sanksi Pencabutan KTP

"Jadi, hasil tes tidak lagi akurat," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x